This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 23 Maret 2016

Maya Miranda Ambarsari; Sebaik-baik Manusia adalah Orang yang Memberi Manfaat

Sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi manfaat. Demikian kata Maya Miranda Ambarsari, perempuan pengusaha yang bergerak di multi usaha. Untuk menjadi seseorang yang memiliki prinsip hidup seperti itu, maka bisa dilihat pada suatu proses perjalanan hidup yang menjadi inspirasi bagi para perempuan lainnya. 

Setiap kehidupan memiliki problematikanya, tetapi bagaimana seseorang bisa survive dan sukses, ada tahapan tertentu yang bisa kita jadikan sebagai cermin atau inspirasi sehingga mengambil hikmah dari motivasi diri atau semangat hidup yang dimiliki oleh Maya Miranda Ambarsari.

Keunikan Perempuan Indonesia
Setiap perempuan adalah unik. Keunikan yang berpadu dengan setiap makhluk lainnya sehingga menggelombang pada setiap diri perempuan Indonesia. Salah satu keunikan itu terdapat pada Maya Miranda Ambarsari. Perempuan Indonesia yang menjalankan hidupnya dengan penuh totalitas, termasuk dalam memberi dan berbagi kasih, maka ia memberinya dengan totalitas dan sebaik-baiknya pemberian.



Sebagai perempuan Indonesia, Maya mengangggap kaumnya tangguh. Maya bangga bagaimana perempuan Indonesia mampu melaksanakan multi tasks, baik mengurus keluarga maupun bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Perempuan hebat bukanlah dilihat dari karir, namun perempuan hebat adalah perempuan yang tahu bagaimana berperan dalam menjalankan hidupnya. Jelas Maya.

Bersyukur
Sukses dalam menjalankan bisnis perusahaan sangat relatif dan tidak pernah ada titik tertinggi untuk itu. kesuksesan sangat tergantung kepada kerja keras, kerja pintar, fokus, kesempatan, dan jaringan yang terbentuk selama seseorang menjalankan kehidupannya.



Maya sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya dan keluarga. Rasa syukur atas apa yang diterima, membuat Maya panggilan akrabnya sangat berhati-hati atas segala pemberianNya. Justru dengan melimpahnya rahmat Allah,  Maya merasa harus menjaga agar jangan pernah berbuat keluar “jalur” dan Maya merasa berkewajiban untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik.  Allah itu Maha Mengetahui dan mempunyai planning terhadap umat-Nya. Sebagai manusia, kita hanya mencari ridho Allah dengan menjalankan yang semampu dan semaksimal serta yang terbaik dan tentunya berdoa serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya.  

Hal nyata yang Maya contohkan bagaimana Allah memberikan kesempatan yang luar biasa sebagai salah satu pemilik  perusahaan pertambangan emas  yang sudah IPO (PT. Merdeka Copper and Gold Tbk), perusahaan properti untuk pembangunan hotel dan condotel (PT. Tri Tunggal Agung Propertindo – Tree Land),  guest house di area-area elit (Elliottii), dan  kegiatan sosial "Rumah Belajar Miranda." Rumah Belajar Miranda adalah tempat dimana masyarakat umum dapat mengenyam kegiatan pendidikan, baik itu berupa Majelis Ta'lim Ummul Choir (Kelas Pemula, Kelas Menengah dan Kelas Mahir), Taman Pendidikan Al qur'an Ummul Choir (TPA Kids, TPA Menengah dan Ta'lim Qur'an lil Awlad), Kursus Mr.Math (Matematika), English Education Program (EEP), dan Kursus Calis (Baca Tulis), serta Taman Bacaan dan Media Library. Semua kegiatan belajar mengajar ini adalah bersifat Sosial dan Semi sosial. Saat ini ada sekitar kurang lebih 500 orang yang terlibat kegiatan belajar mengajar.

Namun demikian, Maya menganggap apa yang dilakukan dia bersama suaminya dan partner bisnisnya hanyalah sebagai mediator untuk dari Allah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat  dengan cara bekerja di perusahaan miliknya.

Menurut Maya, corporate culture yang ditanamkan; antara pemilik, manajemen dan karyawan adalah satu kesatuan (unity) dan menerapkan sistem kekeluargaan, hingga bilamana merupakan bagian keluarga, maka semua  merasa memiliki perusahaan ini, merasa bahwa “I’m a part of the family, sehingga sense of belonging nya tinggi.”

Hal tersebut tampak jelas dengan adanya kehangatan dan tidak adanya batasan baik secara status pekerjaan maupun status sosial. Lebih dari itu, niat baik, yaitu berusaha semaksimal mungkin mendekatkan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Dan dalam hal ini, sebagai pemimpin, Maya wajib menjadi “role model” dengan memberi contoh yang baik, yang diharapkan berimbas kepada para pekerja di perusahaan.

Semua yang dicapai Maya adalah berkat dukungan kebaikan dan doa orang tua dan mertua. “Saya beruntung karena kebaikan mereka, saya  yang menikmati. Mereka menaburkan benih kebaikan kepada sesama, sehingga amalnya dan pahalanya jatuh kepada saya! itu yang saya yakini. Lebih dari itu, dukungan suami yang memberikan kepercayaan, support penuh dan selalu mendampingi, baik suka maupun duka,  serta dukungan anak, Muhammad Khalifah, 13 tahun, yang rajin berdoa dan tidak banyak tuntutan merupakan barokah yang luar biasa bagi saya.”

Seni Menjalankan Bisnis
Maya Miranda Ambarsari, SH., MIB yang tidak memiliki latar belakang di bidang mining dan pemain baru di bidang property, tetapi hal tersebut  tidak membuatnya lantas ciut dan tidak percaya diri. Kebalikannya, Maya justru merasa tertantang bidang pekerjaan yang menurut orang lain “pekerjaan keras dan dunia lelaki”.  Maya yang memiliki background sebagai lawyer dan Master di bidang Internasional Bisnis (MIB) dari Swinburne University of Technology, Melbourne –Australia, justru terpacu dan tertantang untuk menjalani bisnis tersebut. 

Dengan bekerja dan belajar keras, jatuh bangun dalam mengawali karir merupakan bagian dari perjalanan proses. “Dalam pekerjaan suka-duka dan riak-riak pasti ada. Tetapi bukankah suka duka itu seni dalam menjalankan bisnis. That’s the art of doing the business, jadi hadapi saja. Namun demikian, latar belakangnya sebagai lawyer justru banyak membantu, dan dengan International Businessnya, memudahkan Maya untuk memahami dan  berhubungan dengan para pebisnis lainnya.Yang pasti, pada awal pendirian dan menjalankan perusahaan yang melibatkan hajat hidup orang banyak ini membutuhkan extra kerja keras, baik itu secara phisiclly , mentally dan tentunya spiritually.

Dalam menerapkan kepemimpinan, Maya berusaha mempedomani ajaran Nabi Muhammad S.A.W, yaitu seorang pemimpin haruslah bersifat Sidiq, Amanah, Tabliq, Fatonah.
·       Sidiq, kejujuran, kebenaran selalu mendasari perilakunya sebagai Pemimpin.
·       Amanah, kepercayaan yang diembannya tidak akan dikhianatinya.
·    Tablig, keterbukaan menjadi cara Maya memimpin sehingga bawahan dapat mengetahui dan memahami kemana arah yang dituju perusahaan ini.
·       Fatonah, cerdas, diwujudkan dengan terus menerus belajar, baik formal maupun non formal.

Sebagai orang yang berdarah suku Jawa dari garis Bapak, Maya juga menerapkan asas-asas kepemimpinan menurut filsafat Asta Brata yang mengharuskan seorang pemimpin mewujudkan sifat-sifat yang dicontohkan oleh 8 (delapan) anasir alam, yaitu api, angin, air, tanah, matahari, bulan, bintang dan mega. Memberikan kesejahteraan kepada bawahan seperti sifat tanah sebagai sumber penghidupan, memberi kesejukan seperti sifat mega, berlapang dada seperti lapang/luasnya lautan, memberi arah seperti sifat bintang dan lain-lain. Dan sebagai garis Ibunya yang berdarah Bengkulu, maka Maya mempunyai “sense of business”, menerapkan filosofi; berani mengekpresikan apa yang menurutnya benar, tegas, pantang menyerah, gigih dan ulet dan selalu ber optimis.

Seiring dengan membesarnya perusahaan dan banyaknya para konsultan ahli yang dipekerjakan untuk bisnisnya, membuat Maya dapat lebih mengatur waktu untuk kegiatan-kegiatan lainnya, baik itu untuk urusan keluarga (yang tetap saja menjadi prioritas),  terlibat dalam organisasi kewanitaan, juga aktif dengan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan. Tapi yang jelas,  semua itu membuat hidup menjadi penuh makna. Alangkah meruginya  bila tidak bisa menikmati keindahan yang telah diberikan oleh Allah dengan kegiatan-kegiatan positif. 

Demikian profil Maya Miranda Ambarsari, semoga bisa menjadi inspirasi bagi para perempuan Indonesia lainnya.














Minggu, 20 Maret 2016

Bentuk Karakter Anak dengan 'Self Motivation'


Dalam rangka memperingati ‘International Women’s Day’, Selasa, 8 Maret 2016, Soroptimist International DKI Jakarta (SI DKI Jakarta) melaksanakan kegiatan ‘Self Motivation Day’ yang ditujukan kepada anak-anak di Rumah Belajar Miranda. Kegiatan ini dihadiri para pengurus SI DKI Jakarta. Selain memberikan materi edukasi bagi anak-anak, kegiatan ini diselingi dengan permainan motivasi diri.


Awalnya anak-anak terlihat malu ketika Ibu Martha Simanjuntak (pemberi materi), Founder IWITA (Indonesian Women IT Awareness) melemparkan beberapa pertanyaan kepada anak-anak dari Rumah Baca Miranda (RBM). Ibu Martha mengajar anak-anak di Rumah Baca Miranda. Dengan interaktif, Ibu Martha mengajak mereka berbicara, berbincang dan bermain sambil menjelaskan tentang handphone, internet dan media social secara umum. Tanpa terasa, anak-anak pun berani bicara dan maju tampil ke depan.




Martha Simanjuntak, Founder IWITA

Ada sekitar 20 anak perempuan RBM, dengan rata-rata usia 6 sampai 11 tahun yang mengikuti kegiatan ini. Tidak mudah memang untuk menjadi bagian dari orang yang dipercaya oleh anak-anak sebagai seseorang yang bisa mengubah atau membantunya dalam memiliki kepercayaan diri sebagai self motivation. Keterbukaan pola pikir untuk berani berbicara di depan umum serta percaya diri menjadi salah satu dorongan agar anak memiliki self motivation. Menurut Martha Simanjuntak hal ini dapat membantu anak-anak khususnya anak perempuan dapat membangun rasa percaya diri sehingga mampu berdiri sendiri, membentuk dirinya semakin yakin dengan kemampuannya sendiri dalam menggapai cita-cita dan harapan.




Begitu pula dengan pemberitahuan akan kegunaan handphone dan pemanfataannya, terutama pada penggunaan koneksi internet yang menyambung media sosial, menjadi salah satu titik awal, bahwa anak-anak boleh menggunakan handphone, asalkan tahu baik dan buruknya. Dari sana, diharapkan anak paham dan memiliki konsep diri dalam menggunakan handphone dan internet.

Any Aryani - President Soroptimist International DKI Jakarta



Maya Miranda dan Spirit Akhlak dalam Rumah Belajar Miranda

Rumah Belajar Miranda sendiri dibangun berdasarkan akhlak. Pendidikan yang diajarkan berlandaskan pada pendidikan karakter akhlakul karimah. Demikian kata Maya Miranda, Pendiri Rumah Belajar Miranda.

Sejak dua tahun lalu, Maya Miranda mendirikan Rumah Belajar Miranda. Awalnya dia hanya ingin meneruskan amanah ibunya dalam meneruskan kegiatan majelis taklim yang biasa diadakan oleh keluarga mereka. Maka, Maya pun menjalankan amanah sang ibu.

Melihat kondisi lingkungan yang masih banyak anak jalanan dan tidak mampu, Maya pun membuat TPA (Taman Pendidikan Anak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Maka, rumahnya yang berlantai tiga, dia jadikan sebagai Rumah Belajar Miranda. Suatu kegiatan mengajar dari mulai anak-anak sampai tua, dari PAUD sampai majelis taklim.

Tahapan awalnya studi banding ke TPA dan PAUD lalu mempelajari. Hal tersebut untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan atau ketika terjadi sesuatu, tahu akan solusi yang akan dilakukan atau antisipasinya.

Pencarian guru dilakukan dengan seleksi yang sangat ketat. Guru yang dicari adalah guru-guru yang punya passion terhadap anak-anak. Anak-anak itu adalah anak-anak mereka, dan seperti keluarga. Hal tersebut disupport juga oleh masyarakat lingkungan sekitar.   

Sebenarnya, anak-anak muda itu memiliki hak pendidikan yang layak. Tetapi, hak itu tidak dapat mereka jangkau karena keterbatasan ekonomi, akses, network dan kehidupan. Saya merasa sudah sepantasnya melakukan ini semua, sebagai rasa syukur sudah diberi oleh Tuhan nikmat. Demikian kata Maya. Sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat. Lanjut Maya.

Kini, Rumah Belajar Miranda yang terdiri dari tiga lantai dengan 7 ruangan ini sudah memiliki 15 guru dan kurang lebih 500 murid. Sebuah capaian dan pembuktian bahwa banyak anak yang sangat membutuhkan pendidikan yang berkualitas.

Rumah Belajar Miranda merupakan bangunan megah dengan fasilitas yang mewah. Ada perpustakaan dan computer, fasilitas meja dan kursi yang nyaman, ruang mushala yang indah, deretan hiasan dinding rumah yang menawan, tentu saja akan membuat betah siapa saja yang datang ke rumah ini.  

Adapun proses belajar mengajar dilakukan secara professional. Rumah Belajar Miranda sendiri memiliki manajemen professional dalam pengelolaannya. Maya menyebutkan bahwa kita tidak mau tanggung-tanggung dalam membantu.

RBM sendiri dikenal dari mulut ke mulut. Bukan karena sosialnya, karena bagi mereka yang mampu tetap berbayar tetapi pada dasarnya mensyiarkan pendidikan. Secara formalnya memang ada Bahasa Inggris, Calistung atau Matematika, tetapi yng ditekankan oleh Maya dan RBM adalah akhlak. Akhlak sebagai manusia harus happy, senang belajar. Kalau orang happy, cara berpikir menjadi positif. Jadi, orang itu nggak sulit. Ujar Maya dengan tegas.

Hal yang menarik dari perbincangan dengan Maya, adalah spirit hidup atau self motivation yang dia tuangkan dalam Rumah Belajar Miranda. “Begitu saya berpikir tentang berbagi dan RBM, Allah mudahkan. Kalaupun ada kesulitan, justru itu bukan menjadi stuck. Hal tersebut lebih pada proses untuk mengerti pada hal-hal berikutnya. Saya bercita-cita memberikan yang terbaik. Semua fasilitas yang di sini yang terbaik. Bukan yang sekedar. Kalau selama masih bisa memberikan yang baik dan bagus, kenapa mesti memberikan yang alakadarnya. Kita mau berbagi ketika tahu bahwa hidup itu seperti apa. Hidup itu sebentar. Allah memberi kita kebahagiaan dan ujian dalam kekayaan dan kesulitan. Kalau sudah seperti itu, tinggal kitanya aja. Maka, ketika kita akan membantu, jangan tanggung-tanggung.

Satu lagi yang membuat Maya Miranda bahagia, “Saya mau anak-anak yang sekolah di sini bangga, bahwa saya belajar di RBM. Anak-anak yang tidak mampu itu harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Anak-anak yang sekolah di sini harus memiliki kebahagiaan. Anak-anak yang datang ke sini ketika pulang berkata, ‘Alhamdulillah, ya Allah dapat ilmu.’

Demikianlah, spirit Maya Miranda dalam membangun RBM. Dengan keyakinannya bahwa setiap memiliki niat kebaikan, maka akan Allah mudahkan. Hal tersebutlah yang menjadikan RBM sebagai kegiatan sosial yang ditangani dengan professional. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua, dan akan bermunculan perempuan-perempuan Indonesia yang berbagi dan mengajak pada kebaikan bagi penghuni bumi pertiwi. Amin..




Penulis: Yulia Rahmawati
Editor: IWITA

Senin, 14 Maret 2016

Iwita Menjadi Bagian di Asean Work-Life Balance Conference 2016 #internet4ASEAN

Kuala Lumpur, 23,24 dan 25 Februari 2016 di Gedung Malaysian Global Innovation & Creativity Centre terlaksana Asean Work-Life Balance Conference yang dihadiri oleh pembicara dan partisipan dari sepuluh negara Asean. Diantaranya, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei, Thailand, Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Laos. Semua berbaur dan saling memberikan ide, opini serta bertukar wawasan tentang pentingnya mengatur waktu agar tercipta keseimbangan antara bekerja dan kehidupan di lingkungan serta keluarga.

Dalam acara ini, melibatkan beberapa tokoh dari masing-masing negara juga, misalnya Ibu Shinta Nuriyah dari Indonesia, yang didaulat sebagai First Lady dari Indonesia. Profesor Kalmorat Intaratat dari Thailand, aktivis sekaligus penggiat kemanusiaan yang punya usaha konsultan untuk pengembangan teknologi serta kemampuan manajemen. Dan masih banyak lagi.

Martha Simanjuntak, Founder IWITA
Iwita ikut ambil bagian dalam acara ini, Martha Simanjuntak, pendiri IWITA yang memberikan presentasi tentang kondisi pemahaman TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) di Indonesia secara umum dan bagaimana kondisi perempuan pengguna TIK serta memaparkan program-program Iwita sebagai wadah edukasi bagi para perempuan di Indonesia yang ingin memberdayakan diri dengan menggunakan fasilitas teknologi dan internet yang terintegrasi dengan kemampuan-kemampuan lainnya.

Pemaparan materi yang disampaikan Martha Simanjuntak pada sesi Women Empowemnernt Track dengan mengusung tema ‘Striking the Right Balance between Woman and ICT’ menuai banyak respon positif dan berbagai pertanyaan dari peserta yang hadir. Antusiasme ini disambut dengan baik karena inilah kesempatan untuk menunjukkan kondisi teknologi tepat guna yang sedang diterapkan di beberapa kota besar Indonesia. Bahkan hubungannya dengan keseimbangan gaya hidup antara bekerja dan kehidupan di rumah, sangat relevan bahasannya. Karena mayoritas perempuan Indonesia memanfaatkan internet untuk mendekatkan hubungan keluarga selain untuk penunjang wirausaha.

Dalam materi yang disampaikan Martha, sesuai dengan data bahwa pengguna internet di Indonesia sebanyak 88,1 Juta penduduk (sumber: APJII, 2015) dan menduduki peringkat ke 4 terbesar di Asia. Di mana penggunanya mayoritas adalah perempuan. Maka Iwita berperan besar dalam mengarahkan kemampuan berteknologi agar tepat guna bagi warga Indonesia umumnya dan kaum perempuan khususnya. Dalam kegiatan ini IWITA juga menggandeng salah satu team, Ani Berta yang memberikan cerita sukses bagaimana memanfaatkan internet untuk produktifitas pribadi dan peningkatan ekonomi keluarga melalui tulisan.

Ani Berta, Head of Promotion and Partnership IWITA


Visi yang sama, diungkapkan Wanda Gabai, sebagai pemberi materi yang berasal dari Thailand dimana institusinya juga sedang gencar memberdayakan perempuan di pelosok yang tak terjangkau oleh internet atau fasilitas lainnya. Dengan cara memberikan edukasi teknologi yang berkelanjutan dan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pemerataan dalam pemberdayaan perempuan di negaranya.








Rangkaian Asean Work-Life Balance ini memberikan banyak insight dalam berbagai bidang kehidupan secara umum. Dari apa yang ditangkap selama tiga hari konperensi, bahasan diulas sesuai dengan bidang yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, agama, gaya hidup dan kawula muda. Semuanya mengerucut pada pandangan bahwa siapa pun dan apa pun profesinya, harus bisa menyelaraskan dengan kehidupan pribadi yang diharapkan terjalin harmonis baik dengan keluarga, tetangga, teman, saudara bahkan lingkungan kerja.

Dari semua elemen keseimbangan yang dapat dilakukan tersebut diharapkan setiap individu dapat melahirkan karya berkualitas dan menjadi lebih produktif dan tetap menjadi pribadi yang dekat dengan individu lain.

Penulis: Ani Berta

Editor: IWITA

Sabtu, 12 Maret 2016

Soroptimist International Charter DKI Jakarta

Jakarta, 22 Januari 2016 – Soroptimist Internasional (SI) meluncurkan Soroptimist Internasional Charter DKI diselenggarakan di Ballroom Sari Pan Pacific Jakarta. Dihadiri oleh Carolyn Hudson sebagai President Federation SISWP serta para petinggi SI dan anggota-anggota yang telah terdaftar dan aktif megikuti berbagai kegiatannya.

Anggotanya yang mayoritas adalah aktivis perempuan yang multiprofesi, seperti entrepreneur, pengacara, owner perusahaan, wiraswastawati dan pebisnis lainnya, bergabung dalam keanggotaan yang mempunyai misi meningkatkan kehidupan perempuan untuk memperoleh kelayakan dalam hal ekonomi, sosial, agama dan kebebasan dalam berekspresi namun bertanggung jawab.

Soroptimist Internasional berpusat di Cambridge United Kingdom. Dengan keanggotaan lebih dari 80.000 tersebar di 125 negara. Di Indonesia sendiri sudah ada tiga Club SI. SI Jakarta adalah yang pertama berdiri yaitu 24 tahun yang lalu dan yang ke tiga ini adalah Club DKI Jakarta yang beranggotakan 33 orang. Diketuai oleh Any Aryani.

“Dengan bertambahnya Club SI Charter DKI Jakarta dimana SI DKI Jakarta berada di bawah SI South West Pacific HQ di Sydney Australia, semoga dapat meningkatkan partisipasi Perempuan Indonesia dalam meningkatkan kemampuannya melalui pemberdayaan yang dilakukan bersama. Diharapkan pula bahwa SI dapat saling bergandengan tangan dalam perbedaan untuk kemajuan bersama dengan kegiatan seperti CHARITY, FUND RISING, ADVOKASI, EDUKASI, CAMPAIGN dimana campaign yang diserukan adalah ‘stop violance againts woman Ujar Any Aryani.
.
Martha Simanjuntak sebagai CEO IWITA Business Consulting dan Founder Iwita (Indonesian Women IT Awareness) ikut ambil bagian dalam keanggotaan Soroptimist Internasional Charter DKI, Martha mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam keanggotaan Soroptimist Internasional karena misi dan visi yang mempunyai banyak kesamaan, yakni memberdayakan perempuan dari segala sisi dengan cara mempererat pertemanan dan persaudaraan antar anggota yang selanjutnya saling bertukar ide, berbagi kemampuan dan saling memberdayakan.


“IWITA concern dalam penguatan dan pemberdayaan perempuan melalui edukasi, pelatihan, workshop dan berbagai kegiatan yang menumbuhkan semangat dan menjadikan peran perempuan layak diterima dalam berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan. Oleh karena itu, IWITA menjadi partner Soroptimist untuk bersama-sama memberikan dukungan bagi kemajuan Perempuan Indonesia khususnya dan Perempuan Dunia umumnya. Perempuan harus mengenal potensi dirinya dan berani tampil”, dan menutupnya dengan quote Charles Malik, “The fastest way to change society is to mobilize the women of the World”. Kata Martha Simanjuntak.


Dalam acara peluncuran Soroptimist Internasional Charter DKI Jakarta ini sekaligus melantik member dan ketua umum dengan pembacaan The Soroptimist Pledge yang isinya menyerukan untuk saling menyatukan perbedaan, belajar, berkembang dan saling menyemangati bersama dalam menuju kecintaan terhadap sesama manusia, negara dan menyerukan perdamaian. Perempuan harus kuat dan mencegah segala tindakan kekerasan.










PRESS RELEASE SI DKI JAKARTA

Pada tanggal 22 Januari 2016 bertempat di Ballroom Hotel sari Pan Pacific, Jakarta telah diresmikan satu lagi perkumpulan perempuan bertaraf dunia yang berada di bawah naungan Soroptimist International, Club tersebut dinamakan Soroptimist International Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau disingkat SI DKI JAKARTA.
Club tersebut mempunyai sekretariat yang beralamat di Epiwalk Lantai 5 Suite B 508 – 509, Rasuna Epicentrum, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta 12950.
Anggota Club tersebut pada awalnya berjumlah 26 orang namun pada malam peresmian beberapa undangan perempuan yang hadir menyatakan diri bergabung dengan club tersebut sehingga pada saat ini total anggota adalah 33 orang. Adapun latar belakang dari anggota club adalah dari kalangan profesional, wanita karir, pengusaha, pengacara, aktivis lingkungan, pyshicater dan lain sebagainya termasuk artis Nova Eliza dan Atiqah Hasiholan.
Susunan pengurus club adalah sebagai berikut :
President                     : Any Aryany
President Elect            : Yulie Nasution Grillon
Secretary                     : Setiawati Z. Tamin
Bendahara                   : Hardini Puspasari
Induk organisasi club adalah Soroptimist International, organisasi wanita terbesar di dunia dengan anggota lebih dari 80,000 yang mempunyai hak voting di Persatuan Bangsa-bangsa. Terdiri dari lebih dari 3100 club yang terdapat di 132 negara.  Kantor pusat SI berada di Cambridge, Inggris.
SI terbagi atas 4 federasi yaitu :
1.      SI Amerika
2.      SI Eropa
3.      SI Inggris dan Irlandia
4.      SI Pacific Barat
SI DKI Jakarta berada di bawah SI Pacific Barat.
SI adalah gerakan global yang bertujuan merubah kehidupan perempuan dan anak perempuan menjadi lebih baik. SI bukan organisasi charity. SI hanya mengumpulkan dana untuk proyek-proyek yang sudah ditentukan. SI merupakan organisasi yang netral yang tidak terlibat dalam hal politik antar negara.
Visi dari SI adalah organisasi yang aktif dan dinamis untuk profesional dan perempuan bekerja. Yang mempunyai komitment agar seluruh perempuan  di dunia bersama-sama mencapai potensi terbaik mereka baik secara pribadi maupun bersama-sama, mempunyai aspirasi dan suara yang setara dalam menciptakan komunitas dunia yang kuat dan damai.
Misi SI adalah memberikan inspirasi untuk melakukan dan menciptakan kesempatan merubah hidup perempuan dan anak perempuan melalui jaringan global anggota-anggotanya dan kerjasama international.
Nilai nilai SI adalah sebagai berikut :
-          Hak asasi untuk semua
-          Perdamaian dunia dan niat baik
-          Memajukan potensi perempuan
-          Pengambilkan keputusan yang demokratis dan  berintegritas
-          Voluntir, keaneka ragaman dan persahabatan
Di Indonesia sendiri baru terdapat 3 Club yang semuanya berada di Jakarta yaitu SI Jakarta, SI Kemang dan yang termuda SI DKI Jakarta.

Semoga dengan  diresmikannya club ketiga ini dapat memberikan kontribusi yang lebih nyata dan luas kepada perempuan Indonesia pada khususnya dan perempuan dunia pada umumnya. 

Penulis: Any Berta
Editor: IWITA
Press Release: SI DKI Jakarta

Senin, 07 Maret 2016

THE POWER of YOUTH - Self Motivation Day

Remaja merupakan masa pertumbuhan psikologis ataupun biologis. Remaja ibarat tunas yang senantiasa dipupuk dan dirawat pertumbuhannya agar menjadi pohon yang subur, hijau, kokoh dan kuat. Tegaknya sebuah pohon yang dapat melindungi dan menaungi dari terik sinar matahari, tidak lepas dari semangat dan kekuatan hidup dari tunas pohon itu sendiri. Begitu pula dengan remaja, kesuksesan bagi remaja, generasi calon penerus bangsa ini tidak lepas dari semangat atau motivasi diri atau self motivation pada diri remaja tersebut.

Di era digital sekarang ini, self motivation pada remaja sangat penting. Kemajuan digital telah memperkenalkan internet sebagai dunia maya yang penuh informasi. Derasnya informasi membutuhkan filter atau batasan diri dalam memanfaatkannya. Self motivation, menjadi salah satu acuan ketika menggunakan teknologi informasi, apakah memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya atau tidak.  
Untuk itu, Sabtu, 27 Februari 2016, IWITA (Indonesian Women IT Awareness) mendukung dan mensponsori acara Self Motivation – The Power of Youth yang diadakan oleh SMP Al-Bayan Islamic School yang berlokasi di Aula Masjid At-Tawwaab, Joglo, Jakarta Barat. Acara dihadiri oleh para guru, pelajar SMP Al-Bayan serta orangtua pelajar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Sugiri Citro (Pembelajar Inti-Hati & Life Passion Coach) dan Yasmin Amira Hanan (Remaja Berprestasi & Penulis Buku). 





Pada dasarnya motivasi yang kuat ada pada diri sendiri atau self motivation, para narasumber yang memaparkan tentang self motivation-the power of youth, menjadi motivasi ekstrinsik yang membantu meningkatkan motivasi diri.   

Self Motivation – The Power of Youth diadakan bertujuan agar para remaja generasi sekarang dapat memotivasi dirinya sendiri. Motivasi diri pada remaja sangat penting, karena lebih dari 87% penduduk Indonesia berada pada umur di bawah usia 25 tahun. Di era digital dengan arus informasi sangat deras, kita mengenal para remaja sebagai internet searcher dan “juru kampanye viral” yang menjadi segala sesuatu pembahasan mereka dapat menjadi trending topic. Masa remaja adalah masa yang rentan, penuh gejolak semangat dan emosi. Oleh karena itu, bagaimana para remaja saat ini dapat memotivasi dirinya sendiri agar dapat sukses di masa depan dan menjadi pemimpin di era digital namun tetap menjunjung tinggi akhlak Islami. Demikian kata Haya Aliya Zaki selaku ketua panitia acara. 

Dunia digital sudah melekat dalam kehidupan, namun orang tua harus tetap waspada  dalam mengawasi anak-anaknya untuk tidak kebablasan ketika berinternet. Boleh saja untuk mengikuti zaman, tetapi jangan sampai tergerus oleh zaman. Sebagai Muslim, kita mencontoh kepada Rasulullah SAW yang berkarya  sukses di saat umurnya masih muda.

Begitu pula dengan tokoh muda muslim lainnya yang sukses di usia muda, seperti Muhammad Al Fatih (pengahaf al-qur’an) dan Salam Al Farisi. Salah seorang tokoh perempuan muda yang inspiratif adalah Malala. Seorang remaja asal Pakistan yang menulis di blog untuk memperjuangkan hak-hak asasi perempuan, terutama di dunia pendidikan sampai akhirnya mendapatkan nobel termuda dalam sejarah. Hal tersebut dapat menginspirasi remaja lainnya. Lanjut Haya. 

Acara ini tujuan dan sasaran utama adalah anak-anak untuk dapat memotivasi diri sendiri. Tetapi kehadiran orang tua dan guru agar dapat melihat dan membantu mengawasi anak-anak di sekolah dan di rumah. Pesan yang ingin disampaikan kepada para remaja-remaja, bahwa kuasai ilmu dan teknologi seoptimal mungkin, tetapi tetap berpegang teguh pada al-qur’an dan hadits. Remaja saat ini harus bisa memanfaatkan masa muda dengan baik dan terus mengasah kreatifitas. Yang terpenting orangtua harus bisa mengawasi anak dalam memanfaatkan teknologi dengan baik sehingga tidak terjerumus dan terjadi hal-hal negatif.

Acara yang berlangsung meriah ini dapat menjadi salah satu contoh kegiatan akan peran para orangtua dan guru dalam mengembangkan bakat dan minat anak. Mengenalkan pentingnya motivasi diri sebagai pupuk atau siraman wawasan pada anak, bahwa selain dorongan atau motivasi dari orangtua dan guru, motivasi diri sangatlah penting. Dengan kuatnya motivasi diri, maka akan mampu menghadapi segala problematika kehidupan.

Self motivation berada pada diri sendiri. Seperti halnya Yasmin Amira Hanan, pelajar berprestasi ini fokus pada penulisan. Tidak heran di usia remajanya sudah menghasilkan banyak buku. Ada target dan tujuan pada setiap kegiatannya, sehingga memotivasinya untuk terus belajar dan berkarya.  

Demikianlah, IWITA (Indonesian Women IT Awareness) akan turut membantu dan mendorong generasi muda untuk memiliki self motivation. Di era teknologi informasi, self motivation sangatlah penting untuk menjadikan teknologi informasi sebagai jembatan anak bangsa untuk memiliki mimpi dan cita-cita.

Penulis: Rosabella Aryani
Editor: Yulia Rahmawati