Senin, 14 Maret 2016

Iwita Menjadi Bagian di Asean Work-Life Balance Conference 2016 #internet4ASEAN

Kuala Lumpur, 23,24 dan 25 Februari 2016 di Gedung Malaysian Global Innovation & Creativity Centre terlaksana Asean Work-Life Balance Conference yang dihadiri oleh pembicara dan partisipan dari sepuluh negara Asean. Diantaranya, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei, Thailand, Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Laos. Semua berbaur dan saling memberikan ide, opini serta bertukar wawasan tentang pentingnya mengatur waktu agar tercipta keseimbangan antara bekerja dan kehidupan di lingkungan serta keluarga.

Dalam acara ini, melibatkan beberapa tokoh dari masing-masing negara juga, misalnya Ibu Shinta Nuriyah dari Indonesia, yang didaulat sebagai First Lady dari Indonesia. Profesor Kalmorat Intaratat dari Thailand, aktivis sekaligus penggiat kemanusiaan yang punya usaha konsultan untuk pengembangan teknologi serta kemampuan manajemen. Dan masih banyak lagi.

Martha Simanjuntak, Founder IWITA
Iwita ikut ambil bagian dalam acara ini, Martha Simanjuntak, pendiri IWITA yang memberikan presentasi tentang kondisi pemahaman TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) di Indonesia secara umum dan bagaimana kondisi perempuan pengguna TIK serta memaparkan program-program Iwita sebagai wadah edukasi bagi para perempuan di Indonesia yang ingin memberdayakan diri dengan menggunakan fasilitas teknologi dan internet yang terintegrasi dengan kemampuan-kemampuan lainnya.

Pemaparan materi yang disampaikan Martha Simanjuntak pada sesi Women Empowemnernt Track dengan mengusung tema ‘Striking the Right Balance between Woman and ICT’ menuai banyak respon positif dan berbagai pertanyaan dari peserta yang hadir. Antusiasme ini disambut dengan baik karena inilah kesempatan untuk menunjukkan kondisi teknologi tepat guna yang sedang diterapkan di beberapa kota besar Indonesia. Bahkan hubungannya dengan keseimbangan gaya hidup antara bekerja dan kehidupan di rumah, sangat relevan bahasannya. Karena mayoritas perempuan Indonesia memanfaatkan internet untuk mendekatkan hubungan keluarga selain untuk penunjang wirausaha.

Dalam materi yang disampaikan Martha, sesuai dengan data bahwa pengguna internet di Indonesia sebanyak 88,1 Juta penduduk (sumber: APJII, 2015) dan menduduki peringkat ke 4 terbesar di Asia. Di mana penggunanya mayoritas adalah perempuan. Maka Iwita berperan besar dalam mengarahkan kemampuan berteknologi agar tepat guna bagi warga Indonesia umumnya dan kaum perempuan khususnya. Dalam kegiatan ini IWITA juga menggandeng salah satu team, Ani Berta yang memberikan cerita sukses bagaimana memanfaatkan internet untuk produktifitas pribadi dan peningkatan ekonomi keluarga melalui tulisan.

Ani Berta, Head of Promotion and Partnership IWITA


Visi yang sama, diungkapkan Wanda Gabai, sebagai pemberi materi yang berasal dari Thailand dimana institusinya juga sedang gencar memberdayakan perempuan di pelosok yang tak terjangkau oleh internet atau fasilitas lainnya. Dengan cara memberikan edukasi teknologi yang berkelanjutan dan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pemerataan dalam pemberdayaan perempuan di negaranya.








Rangkaian Asean Work-Life Balance ini memberikan banyak insight dalam berbagai bidang kehidupan secara umum. Dari apa yang ditangkap selama tiga hari konperensi, bahasan diulas sesuai dengan bidang yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, agama, gaya hidup dan kawula muda. Semuanya mengerucut pada pandangan bahwa siapa pun dan apa pun profesinya, harus bisa menyelaraskan dengan kehidupan pribadi yang diharapkan terjalin harmonis baik dengan keluarga, tetangga, teman, saudara bahkan lingkungan kerja.

Dari semua elemen keseimbangan yang dapat dilakukan tersebut diharapkan setiap individu dapat melahirkan karya berkualitas dan menjadi lebih produktif dan tetap menjadi pribadi yang dekat dengan individu lain.

Penulis: Ani Berta

Editor: IWITA

0 komentar:

Posting Komentar