This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 07 Mei 2017

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBAWA PERUBAHAN PADA GENERASI MILENIA

Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaum ibu
Se-Indonesia
(Ibu Kita Kartini-W.R.Soepratman)

Penggalan lirik lagu yang diciptakan oleh W.R. Soepratman yang mengingatkan kita bahwa Kartini adalah sosok perempuan yang peduli dan memiliki kesadaran akan kehidupan masyarakat sekitarnya, terutama perempuan. Kartini pun memilih jalur pendidikan dalam berbagi, karena Kartini memahami bahwa perempuan dikodratkan menjadi ibu, dan ibu merupakan pendidik pertama untuk tiap manusia.  



Sosok Kartini menjadi inspirasi dalam perjalanannya dalam peduli dan berbagi. Spirit Kartini akan selalu hadir pada setiap zamannya, termasuk di era milenial sekarang ini. Generasi muda masa kini yang rentan usia antara 15-34 tahun. Generasi millennial sendiri sebagai terminology yang banyak diperbincangkan pada saat ini. Lalu, bagaimana peran orangtua dalam menghadapi generasi milenial?  


Rabu, 26 April 2017, Dharma Wanita Pusat, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenang dan memperingati Hari Kartini dengan mengusung tema, “Peran Orangtua dalam Menghadapi Perubahan pada Generasi Milenial. Bertempat di Gedung AHU Kemenkumham RI, hadir para Dharma Wanita dan pejabat Dirjen AHU dan jajaran staff Kemenkumham turut bersama-sama dalam peduli dan berbagi inspirasi dalam mengasuh anak di era milenial. 


Kartini sosok pahlawan perempuan yang inspiratif. Pada dasarnya perempuan memiliki peranan yang sangat penting. Perempuan menjadi tonggak generasi muda, penerus bangsa. Demikian kata Freddy Harris, Dirjen AHU Kemekumham RI. Lebih lanjut lagi, Pak Freddy mengungkapkan perempuan dalam bait-bait sajak yang sangat indah.



Bukan hanya itu, Ibu Meidia Sari, Ketua Dharma Wanita Dirjen AHU Kemekumham RI, istri Bapak Freddy Harris, mengungkapkan makna perempuan dengan lantunan puisi yang indah. Dilanjut dengan puisi perempuan oleh staff Dirjen AHU.



Pemaknaan perempuan di era milenial pun dipaparkan oleh Ibu Martha Simanjuntak, Ketua Umum Indonesian Women IT Awareness (IWITA). Dengan dimoderatori oleh Ibu Delma, Kabag Humas Dirjen AHU Kemenkumham RI, Ibu Martha mengupas tuntas tentang peran orangtua di era milenial, sekaligus berbagi tips dalam pengasuhan anak. Kesimpulan dari materi yang disampaikan ibu Martha Simanjuntak bahwa orang tua harus memahami perilaku anak di era saat ini, terlebih dengan perkembangan teknologi (era digital). Pergaulan di dunia maya harus diimbangi dengan peran orang tua di dunia nyata. Orang tua arus membuka komunikasi dan memberikan keleluasaan dengan batasan berdasarkan nilai-nilai keluarga.



Diskusi semakin seru dengan adanya berbagi testimoni dari peserta yang hadir, baik sebagai bapak maupun ibu dalam mengasuh anak di era digital. Diskusi yang menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi para orangtua dalam mengasuh anak serta ssi pertanyaan yang kebanyakan adala curhatan para ibu terkait pengasuhan anak di era digital.



Usai diskusi, berlanjut dengan sesi peragaan busana batik hasil rancangan Riana Kesuma, yang diperagakan oleh para staff Dirjen AHU Kemenkumham RI. Suasana semakin meriah, dengan hadirnya para staff yang tampil sebagai model busana batik.



Spirit Kartini yang tertuang dalam renungan puisi dan diskusi, maka kini saatnya kita dapat mengaplikasikan diri sebagai orangtua dalam membimbing dan mengarahkan anak menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi, mandiri, berdikari dan mencintai tanah air Indonesia sebagai wujud sejatinya diri dalam pengabdian kepada negari dan sesama di bumi pertiwi.    

Selasa, 18 April 2017

Hatice; Kolaborasi Lima Pengusaha Perempuan dalam Bisnis Fashion

Bisnis fashion terus berkembang. Sekarang ini, kreativitas dan karya fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang diri seseorang bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah bahan penilaian awal seseorang. 


Fashion ini sebagai cara untuk mengekspresikan diri seseorang sesungguhnya bukanlah hal baru, karena jauh sebelum zaman modern seperti sekarang, dunia fashion sudah  dilakukan. Kita bisa melihatnya di museum-museum sejarah atau pada relief-relief candi. Pada zaman itu, pakaian dan perhiasan-perhiasan yang digunakan berasal dari kerang, manik-manik, batu-batu alam, hingga emas dijadikan sebagai pelengkap penting penampilan seseorang.

Jumat, 7 April 2017, bertempat di Elliotti Residence, Jakarta Selatan, telah berlangsung grand launching Hatice Boutiqe. Bisnis fashion yang dikembangkan oleh lima pengusaha perempuan sukses pada bidangnya, kini hadir dalam kolaborasi fashion dengan membawa ciri khas masing-masing. Kelima pengusaha tersebut adalah Rustini Muhaimin Iskandar, Shohibah Rohmah Nahrowi, Mirawati Basri, Tia Lukman Tanjung, dan Maya Miranda Ambarsari.


Di bawah bendera usaha Hatice Boutiqe, para pengusaha ini menghadirkan koleksi busana ready to wear dan selalu up to date dalam konsep butik sehingga koleksi yang dikeluarkan bersifat limited editon. Hatice itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti Khadijah, istri Nabi Muhammad.




Maya Miranda Ambarsari memaparkan, bahwa Hatice itu Khadijah, istri Nabi Muhammad Saw. Beliau juga saudagar perempuan yang menjadi salah satu contoh perempuan Islam yang menjadi bisnis dengan lillahi ta’ala karena Allah. Bukan hanya semata-mata karena uang, tapi lillahi ta’ala.

Membangun bisnis fashion perempuan ini tidak lepas dari kecintaan para pengusaha ini terhadap fashion. Dalam hal ini, dalam membuat barang, bukan lagi sekedar fungsi semata yang berbicara, tetapi juga bagaimana barang produksinya bisa merefleksikan kepribadian si pemakai.



Tidak berlebihan bila Hatice Boutiqe memiliki tagline, “I am the fashion,” yang mengartikan bahwa perempuan harus berani menunjukkan jati dirinya dengan setiap pakaian yang dikenakannya.

Gaya hidup menjadi sesuatu yang penting. Bisa dikatakan bahwa semua manusia adalah performer. Setiap orang diminta untuk bisa memainkan dan mengontrol peranan mereka sendiri. Dengan gaya, seseorang bisa menunjukkan siapa dirinya. Maka, Hatice siap menghadirkan beragam busana yang dapat menjadi trendsetter fashion terkini.

Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Hatice Boutiqe bukan hanya mengeluarkan koleksi busana yang dikreasi sendiri oleh para pemiliknya, Hatice Boutiqe pun memfasilitasi para UKM di bidang fashion yang ingin memasarkan produknya melalui Hatice Boutiqe. Dalam hal ini, Maya Miranda menekankan bahwa kami ingin bisnis yang dijalankan selalu berangkat karena Allah.

Untuk metode penjualan, Hatice Boutiqe melakukan dua cara, yaitu  offline dan online. Untuk offline, ada dua gerai, yakni di Kemang dan Pondok Indah. Secara online, Hatice pun memiliki website untuk system penujualan, pada www.haticeboutique.com. Bukan hanya itu, Hatice Beotique pun aktif mengikuti pameran-pameran fashion di dalam dan luar negeri.

Setiap bulan, Hatice Boutiqe meluncurkan 100-200 item baru. Terdapat 700 item kolek Hatice Boutique, ada baju muslimah, dress, kemeja, blouse, outer, hijab hingga kasesoris, dengan harga yang dibandrol mulai dari Rp.100.000. Mirawati Basri sebutkan bahwa ketika masuk dalam pasar luar online, tentu akan memperluas jangkauan pembeli, tidak terbatas hanya di Jakarta saja tetapi hingga ke seluruh daerah, bahkan negara. Banyak promo menarik yang kami berikan untuk penjualan melalui website.


Grand launching ini juga sekaligus sebagai perayaan ulang tahun Shohibah Rohmah dan Mirawati Basri. Maka, menjadi hal menarik dalam kolaborasi lima perempuan pengusaha ini dalam bisnis fashion.

Bila kita telusuri, kelima perempuan pengusaha tersebut, yaitu Rustini Muhaimin Iskandar, istri Ketua Umum DPP PKB telah lama aktif dalam mengembangkan bisnis fashion. Begitu pula dengan Shohibah Rohmah, yang disapa Obib, istri Mentri Pemudan dan Olahraga, Imam Nahrowi,  telah mengembangkan brand sendiri dalam bisnis fashion dengan nama Hikmat.


Mirawati Basri, pengusaha perempuan di bidang IT, di bawah bendera Asiatech Integrasi ini kerap meraih penghargaan. Ada Tia Lukman Tanjung, pengusaha di bidang kuliner, IT dan property ini turut bergabung dengan Hitace Boutique. Terdapat juga pengusaha perempuan yang bergerak di bidang property, pertambangan dan kecantikan, yaitu Maya Miranda Ambarsari. Perempuan yang pernah hmeraih enghargaan The Best Women Entrepreneurs 2017 kategori multi business founder ini memiliki CSR dalam bidang pendidikan, yaitu Rumah Belajar Miranda.  
Dalam perkembangannya, dunia fashion, seperti baju dan aksesori yang dikenakan bukan hanya sekedar penutup tubuh dan hiasan, tetapi lebih dari itu, telah menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi.

Senin, 17 April 2017

Brain, Beauty & Behavior for Business Women; IWITA dalam Penandatanganan Kerjasama dengan PEDAS, KOMISI dan KEB

Kamis, 13 April 2017, Indonesian Women IT Awareness (IWITA) mengadakan event talkshow yang bertema, ‘Brain, Beauty and Behavior for Business Women,’ sekaligus penandatangan kerjasama dengan PEDAS (Perempuan Cerdas NKRI), KOMISI (Komunitas Sales Indonesia) dan KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger. Tak dapat dipungkiri, di era globalisasi sekarang ini, kehadiran konsep diri menjadi hal penting dalam menampilkan diri dengan gambaran brain, beauty,dan behavior. Apalagi di era digital, menghadirkan personal branding melalui media sosial yang dapat menjadi jurnal harian menyajikan penampilan diri. Pada dasarnya, setiap orang cenderung menyukai seseorang dengan kecantikan, kepintaran dan perilakunya yang menyenangkan. Konsep diri yang mencerminkan sosok perempuan sempurna. Maka, IWITA berkolaborasi dengan PEDAS, KOMISI menyajikan talkshow tersebut dengan tema, "Brain, Beauty & Behavior for Business Woman.
 
Suasana di lantai 1, Hotel 101 Darmawangsa terasa ramai dengan hadirnya para business woman sejak pukul 14.00 WIB. Sudah hadir Ibu Titi Hatta, undangan yang hadir lebih awal. Beberapa menit kemudian disusul oleh kehadiran para business woman yang menduduki kursi acara satu per satu. Setelah menikmati jamuan pembuka, acara dibuka oleh MC, Bapak Rey (101 Darmawangsa)

Berlanjut dengan sambutan dari Ibu Martha Simanjuntak selaku Ketua Umum IWITA. Ibu Martha paparkan tentang perempuan yang hadir sebagai eksistensi diri untuk tampil cantik, pintar dan berkarakter. Dalam sambutannya, Ibu Martha Simanjuntak juga sampaikan bahwa bersamaan dengan momen menyambut hari kartini, IWITA sangat menyambut baik kerjasama untuk melaksanakan acara yang memang dibuat untuk kalangan terbatas, yaitu business woman.  Dalam acara ini kita bisa berbagi informasi, saling menginspirasi dan menuangkan ide kreatif yang dapat mendukung pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang ekonomi, yaitu perempuan sebagai pelaku usaha.


Cerita sukses narasumber  yang hadir pada hari ini akan dibahas pada sesi talkshow dengan tema, ‘Brain, Beautty and Behavior for Business Woman.’ Para narasumber akan menjadi inspirasi bagaimana perempuan melengkapi dirinya, tidak hanya secara fisik namun juga bisa sebagai role model dalam membangun bisnis, berkeluarga dan bermasyarakat. Perempuan adalah sumber kehidupan. Dia melahirkan generasi berikutnya, turut berperan dan berpartisipasi dalam pembangunan namun tidak melupakan keperempuanannya. 

 
Selanjutnya, sessi talkshow yang dipandu oleh Ibu Theresia sebagai moderator.  Hadir sebagai pembicara, Ibu Ina Rahman, Ibu Titi Hatta dan Ibu Emmy Sumangkut. Ibu Ina Rahman berbicara tentang emosi dan kecerdasan. Perempuan harus memiliki kemampuan pada kecerdasan dan karya. Sebagai advokat, Ibu Ina menerima konsultasi gratis setiap hari Jumat.

Ibu Titi Hatta juga mamaparkan tentang beauty. Melihat kecantikan Ibu Titi Hatta, tak terlihat kalau beliau sudah menjalankan pernikahn 20 tahun lebih. Kecantikan yang tampil dari dirinya tidak lepas dari kepatuhan dan karyanya dalam bekerjasama dengan suami dalam menjalankan rumahtangga. Tak disangka bahwa Ibu Titi Hatta pernah menjalanakan aktivitas kerja apa saja untuk membantu keluarga. Dari mulai bisnis barang, kemudian jasa tenaga kerja, dan berlanjut dengan bisnis perfilman. Bisnis film ini bermula untuk mendukung aktivitas bauh hatinya, kemudian menjadi bisnis yang serius beliau jalankan.

Ibu Emmy Sumangkut, perempuan yang memiliki banyak aktivitas ini memaparkan bahwa ketika melakukan aktivitas tersebut, sebagai istri, ia tetap meminta ijin pada suami, dan aktivitasnya pun berdasarkan ijin suami.

Demikianlah, sangat menarik dari paparan ketiga narasumber yang menggambarkan brain, beauty, and behavior. Gambaran bisnis women hadir dengan star quality untuk benar-benar bersinar dan sukses, baik  strong personality, good character maupun knowledge.  


Acara ini diprakarsai oleh Combhipar, Tempo dan Hotel 101 Darmawangsa. Combhipar menghadirkan produk kecantikan Fillerina, proses kecantikan injeksi tanpa disuntik. Ada banyak testimoni Fillerina sebagai produk kecantikan masa kini bagi para bisnis women. Dr. Harry, narasumber dokter kecantikan dan estetika memaparkan cara kerja dari Fillerina yang mudah, praktis dan tidak menyakitkan.

Kalau ditelusuri, kriteria brain, beauty, behavior  sendiri pada awalnya berasal dari kontes kecantikan tingkat dunia, Miss Universe yang telah diselenggarakan sejak tahun 1952, tetapi dengan adanya konsep diri ini perempuan dapat mampu membangun citra terhadap publik.

IWITA adalah organisasi perempuan yang peduli kesadaran IT pada perempuan. Dalam perjalanan era dunia digital sekarang ini, banyak sekali sosial media yang terus bermunculan, sosial media ini tentu punya peran positif bagi masing-masing kita. Salah satu contoh dampak positif dari penggunaan sosial media adalah untuk membangun sebuah personal branding. 

Personal branding dengan konsep brain, beauty dan behavior ini dapat menjadikan perempuan menyuarakan aspirasinya dengan terbuka, mandiri, kreatif, memiliki keinginan untuk maju, antusias, dan dapat membawa diri secara modern tapi tetap Indonesia. Segala sikap dan tingkah laku harus sopan, ramah, rendah hati, santun, juga toleransi yang terpancar dari kepercayaan diri.


Untuk itu, IWITA bekerjasama dengan PEDAS (Perempuan Cerdas), KOMISI (Komunitas Sales Indonesia) dan KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) akan bersinergi membangun perempuan yang mandiri dan berdikari. Kerjasama ini diaplikasikan dalam penandatangan kerjasama antara IWITA dengan PEDAS, IWITA dengan KOMISI, dan IWITA dengan KEB. Sinergi aktivitas dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan keadilan dan kesejahteraan.

Penandatanganan kerjasama dengan maksud bahwa kita bisa bersama-sama, berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Terima kasih kepada para pendukung : 101 hotel darmawangsa, Combiphar, Fillerina, Tempo, KOMISI, PEDAS NKRI (perempuan cerdas NKRI), KEB (Komunias Emak-emak Blogger) dan Roemah Kebaya. Semoga kerjasama ini akan membawa kebaikan pada kita semua. Amin

Rabu, 20 Juli 2016

a Gift of Hope

Senja di akhir bulan Ramadhan terasa ramai dan seru, suasana ceria terasa di Applebee’s Grill and Bar, Plaza Senayan, dengan hadirnya banyak anak yatim piatu untuk berbuka bersama. Mereka hadir atas undangan Applebee’s bekerjasama dengan Yulie Nasution Grillon & Soroptimist International DKI Jakarta dalam penutupan bazar sekaligus santunan anak yatim piatu dari Yayasan Nurul Iman Jafariyah. 

Jumat, 1 Juli 2016, bertempat di Applebee’s Plaza Senayan, penutupan bazar untuk penggalangan dana santunan yatim piatu. Dengan tema, “A Gift Of Hope,” yang berarti pemberian berkah kepada anak-anak yatim piatu yang membutuhkan perhatian dan berkah.

  
Acara “A Gift Of Hope” bertujuan untuk mengetuk hati para dermawan ibukota untuk lebih peduli kepada anak-anak yang butuh perhatian dan kasih dari kita yang mempunyai “lebih.” Tamu undangan pun terdiri dari berbagai kalangan komunitas high end dan punya peran berarti di ibukota Jakarta, di antaranya istri-istri dari beberapa kedutaan besar, ibu Happy Djarot Saiful Hidayat,  perkumpulan socialita, dan beberapa selebriti ibukota.

Yulie Nasution Grillon adalah seorang painting artist speciality water colour/aquarel, Madame Yulie Nasution Grillon adalah pemilik Yulindra Gallery yang sudah berdiri +/- 12 tahun dan Yudacitra Kelas Melukis Anak sejak +/- 17 tahun yll. Yulie juga merupakan anggota dari Indonesian Water Colour Society (IWS) dan Asean Water Colour Confederation (AWC).



Bazar  yang dimulai pada tanggal 30 Juni sampai 1 Juli 2016 ini hasil kerjasama beberapa perkumpulan yang membantu acara peduli kasih, seperti Soroptimist International DKI Jakarta, Suara Hati & Lemonayd. Bukan hanya itu, bazar galang dana dari beberapa socialita & group perempuan kebayaku. Product yang dijual pun sangat beragam dari aksesoris, kain tenun, kaftan, kebaya, sampai kue kering untuk bulan lebaran.

Puncak acara pada tanggal 1 Juli 2016, diawali dengan presscon, talkshow kecantikan, talkshow bedah buku by Ichwan Thoha, lelang Y&D Setyohadi stylish painting dinnerware, Fashion Show by Barli Asmara, Batik Chic, May & June x Maudy Koesnaedy. Para Model yang turut berpartisipasi dalam kegiatan fashionshow diantara Elvira Devinamira (Putri Indonesia 2015), Karenina Sunny (Miss Indonesia 2009), Hilda Ruscono, Lisa Spenser, Nana Krit, Vera Rave, Femmy Brilliane, Soraya, Atiqah Hasiholan, Zuri, Rama Siska, Siska Anggraeni, Wancha, Sri Patriawati.

Pada acara konfrensi press, Yulie Nasution memaparkan bahwa event bazar ini sebagai penggalangan dana untuk menyantuni anak yatim piatu. Presiden Soroptimist International DKI Jakarta berkomitmen bahwa komunitasnya sangat mendukung kegiatan amal ini dan turut serta dalam bagian penggalangan dana melalui bazaar. 

Michael Joeng selaku perwakilan dari Applebee’s turut serta berpartisipasi dalam santunan anak yatim piatu sebagai fasilitasi kegiatan bazar dan santunan anak yatim piatu. Hadir putri Indonesia tahun 2015 yang menyampaikan kebahagiaannya karena turut menjadi bagian yang menggalang dana.

Setelah konferensi press, acara berlanjut dengan presentasi dari Ibu Happy Djarot Saiful Hidayat yang memaparkan tentang kebaya. Kebaya yang seiring dengan masuknya ajaran Islam, sehingga pada dasarnya hal tersebut menjadi bagian yang menunjukkan pada perkembangan zaman, sehingga kebaya menjadi bagian dari pakaian tradisional yang harus dilestarikan. Seiring perkembangan zaman, kebaya bisa dimodifikasi dengan perkembangan trend pakaian sekarang.

Berlanjut dengan talkshow bedah buku Ichwan Toha, yang memaparkan bukunya yang lifestyle dan fashionable. Ichwan Toha pun langsung mempraktekkan cara berpakaian dengan syal sebagai contoh dalam penggunaanya pada berbagai suasana.    

Semakin seru dengan pagelaran busana oleh para model yang memamerkan pakaian Fashion Show by Barli Asmara, Batik Chic, May & June x Maudy Koesnaedy. Event berikutnya pelelangan Y&D Setyohadi stylish painting dinnerware untuk dilelang sebagai pengumpulan dana santunan bagi yatim piatu. Sesi tawar menawarkan pakaian ini sangat seru, karena penawaran yang tertinggi menjadi pemilik pakaian, dan dananya disumbangkan. Ada tiga pakaian yang dilelang, dengan mendapat capaian lelang dari Rp.5.000.000 sampai Rp.10.000.000.

Sesi berikutnya berlanjut dengan dengan bermain bersama anak yatim piatu, yang dipandu oleh Martha Simanjuntak dan Femmy Brilliane dari Soroptimist International DKI Jakarta. Bermain bersama anak-anak yatim piatu dengan menyajikan permainan edukatif dan bergembira bersama. Bukan hanya bermain, anak-anak pun mendapatkan hadiah dari setiap permainan. Serunyaaa…    
  
 
Tujuan dari kegiatan ini semua adalah mengadakan galang dana yang hasilnya akan didonasikan kepada anak-anak yatim piatu dalam bidang pendidikan. 


Penulis: Yulia Rachmawati


Senin, 25 April 2016

IWITA Bincang ‘Perempuan Melek Teknologi’ di Studio 9, TVRI

Kemajuan teknologi komunikasi telah memberi peranan dalam pertumbuhan media massa, baik media cetak, elektronik, maupun online. Ketiga jenis media tersebut bisa saling bersinergi dalam membangun dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi pada masyarakat Indonesia.

Tak dapat dipungkiri, Masyarakat Ekonomi Asean telah menjadi tantangan bagi kita untuk terus berkemajuan dan berupaya menyelaraskan pengetahuan dan teknologi kepada segenap masyarakat di berbagai pelosok wilayah Indonesia.


Martha Simanjuntak dan Riffa Juffiari (Founder IWITA)

IWITA (Indonesian Women IT Awarness) sebagai organisasi yang konsen dalam kesadaran informasi teknologi bagi perempuan, turut serta berperan dalam menyebarkan kesadaran IT. Pengetahun dan wawasan IT sangatlah penting, karena dengan hal tersebut kita dapat memanfaatkan IT dengan sebaik-baiknya. Salah satu yang sedang berkembang pesat adalah internet. 

Senin, 11 April 2016, IWITA hadir di Studio 9 TVRI dalam program “Nyok Cari Tahu” dengan tema Perempuan Melek Teknologi Bersama IWITA. Hadir founder IWITA, Martha Simanjuntak SE. MM  dan Riffa Juffiari SS, MM, dengan gamblang keduanya menjelaskan perkembangan TIK di Indonesia. 


Martha Simanjuntak & Riffa Juffiari (Founder IWITA) dan Citra (host TVRI)

Dialog yang terbagi tiga sesi ini memaparkan bahwa sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah banyak yang menggunakan internet. Perkembangan internet dapat menghilangkan hambatan jarak, waktu, dan ruang, sehingga membantu penyerapan informasi dan komunikasi. Internet digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, ini merupakan pola baru dalam berkomunikasi dimana dengan internet dapat menjawab kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi secara luas tanpa batas wilayah, cepat dan efisien. 

Bincang IWITA di TVRI, Perempuan Melek Teknologi
 
IWITA sangat mengedepankan kesadaran dalam penggunaan internet. Internet bisa menjadi pembelajaran dan pengembangan bagi perempuan. Teknologi bisa menjadi tempat wirausaha perempuan. Salah satunya para blogger perempuan, mereka turut serta dalam perkembangan teknologi. Tidak heran bila ada riset yang menunjukkan bahwa pengguna internet tertinggi adalah perempuan begitu juga dalam penggunaan sosial media khususnya Facebook, kebanyakan adalah perempuan. Dalam hal ini terlihat bahwa perempuan sudah mulai ‘aware’ terhadap teknologi namun pemanfaatannya masih belum maksimal. Kenyataan di lapangan, bahwa perempuan kebanyakan sebagai hanya sebagai object dan dampak negatif dari Teknologi itu sendiri kebanyakan dialami oleh perempuan.

IWITA telah melakukan riset di beberapa kota besar dimana ditemukan tentang isu gender dan isu teknologi sebagai berikut:

Gender Issue
Technology Issue


Internet bukan hanya dapat digunakan untuk bisnis tetapi juga dalam pengembangan pada pemanfaatannya untuk sharing pengetahuan atau keahlian. Perempuan dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal. Diantaranya, perempuan bisa terlibat dlm mempromosikan desanya, baik wisata dan potensi desa. Namun demikian, tetap saja dibutuhkan awarness dalam berinternet. IWITA mengedepankan edukasi dalam pemanfaatan teknologi. Tantangan utama teknologi pada perempuan itu persepsi. Persepsi bahwa teknologi itu susah atau menakutkan perempuan, itu menjadi tantangan tersendiri bagi IWITA. 

IWITA, Studio 9 TVRI

Belum lagi dengan isu-isu teknologi yang dihadapi, seperti infrastruktur dan cyber crime (kejahatan online). Secara infrastruktur, masih ada kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Adapun cyber crime sebagai dampak negatif bagi yang kurang waspada atau hati-hati terhadap kejahatan dunia maya. 

IWITA, Studio 9 TVRI

 Dengan demikian, diperlukan integrasi penggunaan TIK yang mendidik bagi seluruh lapisan masyarakat. Televisi bisa menjadi salah satu media yang mengabarkan dan menyebarkan edukasi pemanfaatan TIK untuk pemberdayaan Perempuan. Semoga diskusi ini membantu dan membawa dampak positif masyarakat Indonesia, terutama perempuan dalam berkesadaran pada penggunaan internet.  


Rabu, 23 Maret 2016

Maya Miranda Ambarsari; Sebaik-baik Manusia adalah Orang yang Memberi Manfaat

Sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi manfaat. Demikian kata Maya Miranda Ambarsari, perempuan pengusaha yang bergerak di multi usaha. Untuk menjadi seseorang yang memiliki prinsip hidup seperti itu, maka bisa dilihat pada suatu proses perjalanan hidup yang menjadi inspirasi bagi para perempuan lainnya. 

Setiap kehidupan memiliki problematikanya, tetapi bagaimana seseorang bisa survive dan sukses, ada tahapan tertentu yang bisa kita jadikan sebagai cermin atau inspirasi sehingga mengambil hikmah dari motivasi diri atau semangat hidup yang dimiliki oleh Maya Miranda Ambarsari.

Keunikan Perempuan Indonesia
Setiap perempuan adalah unik. Keunikan yang berpadu dengan setiap makhluk lainnya sehingga menggelombang pada setiap diri perempuan Indonesia. Salah satu keunikan itu terdapat pada Maya Miranda Ambarsari. Perempuan Indonesia yang menjalankan hidupnya dengan penuh totalitas, termasuk dalam memberi dan berbagi kasih, maka ia memberinya dengan totalitas dan sebaik-baiknya pemberian.



Sebagai perempuan Indonesia, Maya mengangggap kaumnya tangguh. Maya bangga bagaimana perempuan Indonesia mampu melaksanakan multi tasks, baik mengurus keluarga maupun bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Perempuan hebat bukanlah dilihat dari karir, namun perempuan hebat adalah perempuan yang tahu bagaimana berperan dalam menjalankan hidupnya. Jelas Maya.

Bersyukur
Sukses dalam menjalankan bisnis perusahaan sangat relatif dan tidak pernah ada titik tertinggi untuk itu. kesuksesan sangat tergantung kepada kerja keras, kerja pintar, fokus, kesempatan, dan jaringan yang terbentuk selama seseorang menjalankan kehidupannya.



Maya sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya dan keluarga. Rasa syukur atas apa yang diterima, membuat Maya panggilan akrabnya sangat berhati-hati atas segala pemberianNya. Justru dengan melimpahnya rahmat Allah,  Maya merasa harus menjaga agar jangan pernah berbuat keluar “jalur” dan Maya merasa berkewajiban untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik.  Allah itu Maha Mengetahui dan mempunyai planning terhadap umat-Nya. Sebagai manusia, kita hanya mencari ridho Allah dengan menjalankan yang semampu dan semaksimal serta yang terbaik dan tentunya berdoa serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya.  

Hal nyata yang Maya contohkan bagaimana Allah memberikan kesempatan yang luar biasa sebagai salah satu pemilik  perusahaan pertambangan emas  yang sudah IPO (PT. Merdeka Copper and Gold Tbk), perusahaan properti untuk pembangunan hotel dan condotel (PT. Tri Tunggal Agung Propertindo – Tree Land),  guest house di area-area elit (Elliottii), dan  kegiatan sosial "Rumah Belajar Miranda." Rumah Belajar Miranda adalah tempat dimana masyarakat umum dapat mengenyam kegiatan pendidikan, baik itu berupa Majelis Ta'lim Ummul Choir (Kelas Pemula, Kelas Menengah dan Kelas Mahir), Taman Pendidikan Al qur'an Ummul Choir (TPA Kids, TPA Menengah dan Ta'lim Qur'an lil Awlad), Kursus Mr.Math (Matematika), English Education Program (EEP), dan Kursus Calis (Baca Tulis), serta Taman Bacaan dan Media Library. Semua kegiatan belajar mengajar ini adalah bersifat Sosial dan Semi sosial. Saat ini ada sekitar kurang lebih 500 orang yang terlibat kegiatan belajar mengajar.

Namun demikian, Maya menganggap apa yang dilakukan dia bersama suaminya dan partner bisnisnya hanyalah sebagai mediator untuk dari Allah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat  dengan cara bekerja di perusahaan miliknya.

Menurut Maya, corporate culture yang ditanamkan; antara pemilik, manajemen dan karyawan adalah satu kesatuan (unity) dan menerapkan sistem kekeluargaan, hingga bilamana merupakan bagian keluarga, maka semua  merasa memiliki perusahaan ini, merasa bahwa “I’m a part of the family, sehingga sense of belonging nya tinggi.”

Hal tersebut tampak jelas dengan adanya kehangatan dan tidak adanya batasan baik secara status pekerjaan maupun status sosial. Lebih dari itu, niat baik, yaitu berusaha semaksimal mungkin mendekatkan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Dan dalam hal ini, sebagai pemimpin, Maya wajib menjadi “role model” dengan memberi contoh yang baik, yang diharapkan berimbas kepada para pekerja di perusahaan.

Semua yang dicapai Maya adalah berkat dukungan kebaikan dan doa orang tua dan mertua. “Saya beruntung karena kebaikan mereka, saya  yang menikmati. Mereka menaburkan benih kebaikan kepada sesama, sehingga amalnya dan pahalanya jatuh kepada saya! itu yang saya yakini. Lebih dari itu, dukungan suami yang memberikan kepercayaan, support penuh dan selalu mendampingi, baik suka maupun duka,  serta dukungan anak, Muhammad Khalifah, 13 tahun, yang rajin berdoa dan tidak banyak tuntutan merupakan barokah yang luar biasa bagi saya.”

Seni Menjalankan Bisnis
Maya Miranda Ambarsari, SH., MIB yang tidak memiliki latar belakang di bidang mining dan pemain baru di bidang property, tetapi hal tersebut  tidak membuatnya lantas ciut dan tidak percaya diri. Kebalikannya, Maya justru merasa tertantang bidang pekerjaan yang menurut orang lain “pekerjaan keras dan dunia lelaki”.  Maya yang memiliki background sebagai lawyer dan Master di bidang Internasional Bisnis (MIB) dari Swinburne University of Technology, Melbourne –Australia, justru terpacu dan tertantang untuk menjalani bisnis tersebut. 

Dengan bekerja dan belajar keras, jatuh bangun dalam mengawali karir merupakan bagian dari perjalanan proses. “Dalam pekerjaan suka-duka dan riak-riak pasti ada. Tetapi bukankah suka duka itu seni dalam menjalankan bisnis. That’s the art of doing the business, jadi hadapi saja. Namun demikian, latar belakangnya sebagai lawyer justru banyak membantu, dan dengan International Businessnya, memudahkan Maya untuk memahami dan  berhubungan dengan para pebisnis lainnya.Yang pasti, pada awal pendirian dan menjalankan perusahaan yang melibatkan hajat hidup orang banyak ini membutuhkan extra kerja keras, baik itu secara phisiclly , mentally dan tentunya spiritually.

Dalam menerapkan kepemimpinan, Maya berusaha mempedomani ajaran Nabi Muhammad S.A.W, yaitu seorang pemimpin haruslah bersifat Sidiq, Amanah, Tabliq, Fatonah.
·       Sidiq, kejujuran, kebenaran selalu mendasari perilakunya sebagai Pemimpin.
·       Amanah, kepercayaan yang diembannya tidak akan dikhianatinya.
·    Tablig, keterbukaan menjadi cara Maya memimpin sehingga bawahan dapat mengetahui dan memahami kemana arah yang dituju perusahaan ini.
·       Fatonah, cerdas, diwujudkan dengan terus menerus belajar, baik formal maupun non formal.

Sebagai orang yang berdarah suku Jawa dari garis Bapak, Maya juga menerapkan asas-asas kepemimpinan menurut filsafat Asta Brata yang mengharuskan seorang pemimpin mewujudkan sifat-sifat yang dicontohkan oleh 8 (delapan) anasir alam, yaitu api, angin, air, tanah, matahari, bulan, bintang dan mega. Memberikan kesejahteraan kepada bawahan seperti sifat tanah sebagai sumber penghidupan, memberi kesejukan seperti sifat mega, berlapang dada seperti lapang/luasnya lautan, memberi arah seperti sifat bintang dan lain-lain. Dan sebagai garis Ibunya yang berdarah Bengkulu, maka Maya mempunyai “sense of business”, menerapkan filosofi; berani mengekpresikan apa yang menurutnya benar, tegas, pantang menyerah, gigih dan ulet dan selalu ber optimis.

Seiring dengan membesarnya perusahaan dan banyaknya para konsultan ahli yang dipekerjakan untuk bisnisnya, membuat Maya dapat lebih mengatur waktu untuk kegiatan-kegiatan lainnya, baik itu untuk urusan keluarga (yang tetap saja menjadi prioritas),  terlibat dalam organisasi kewanitaan, juga aktif dengan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan. Tapi yang jelas,  semua itu membuat hidup menjadi penuh makna. Alangkah meruginya  bila tidak bisa menikmati keindahan yang telah diberikan oleh Allah dengan kegiatan-kegiatan positif. 

Demikian profil Maya Miranda Ambarsari, semoga bisa menjadi inspirasi bagi para perempuan Indonesia lainnya.