Minggu, 07 Mei 2017

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBAWA PERUBAHAN PADA GENERASI MILENIA

Ibu kita Kartini

Pendekar bangsa
Pendekar kaum ibu
Se-Indonesia
(Ibu Kita Kartini-W.R.Soepratman)

Penggalan lirik lagu yang diciptakan oleh W.R. Soepratman yang mengingatkan kita bahwa Kartini adalah sosok perempuan yang peduli dan memiliki kesadaran akan kehidupan masyarakat sekitarnya, terutama perempuan. Kartini pun memilih jalur pendidikan dalam berbagi, karena Kartini memahami bahwa perempuan dikodratkan menjadi ibu, dan ibu merupakan pendidik pertama untuk tiap manusia.  



Sosok Kartini menjadi inspirasi dalam perjalanannya dalam peduli dan berbagi. Spirit Kartini akan selalu hadir pada setiap zamannya, termasuk di era milenial sekarang ini. Generasi muda masa kini yang rentan usia antara 15-34 tahun. Generasi millennial sendiri sebagai terminology yang banyak diperbincangkan pada saat ini. Lalu, bagaimana peran orangtua dalam menghadapi generasi milenial?  


Rabu, 26 April 2017, Dharma Wanita Pusat, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenang dan memperingati Hari Kartini dengan mengusung tema, “Peran Orangtua dalam Menghadapi Perubahan pada Generasi Milenial. Bertempat di Gedung AHU Kemenkumham RI, hadir para Dharma Wanita dan pejabat Dirjen AHU dan jajaran staff Kemenkumham turut bersama-sama dalam peduli dan berbagi inspirasi dalam mengasuh anak di era milenial. 


Kartini sosok pahlawan perempuan yang inspiratif. Pada dasarnya perempuan memiliki peranan yang sangat penting. Perempuan menjadi tonggak generasi muda, penerus bangsa. Demikian kata Freddy Harris, Dirjen AHU Kemekumham RI. Lebih lanjut lagi, Pak Freddy mengungkapkan perempuan dalam bait-bait sajak yang sangat indah.



Bukan hanya itu, Ibu Meidia Sari, Ketua Dharma Wanita Dirjen AHU Kemekumham RI, istri Bapak Freddy Harris, mengungkapkan makna perempuan dengan lantunan puisi yang indah. Dilanjut dengan puisi perempuan oleh staff Dirjen AHU.



Pemaknaan perempuan di era milenial pun dipaparkan oleh Ibu Martha Simanjuntak, Ketua Umum Indonesian Women IT Awareness (IWITA). Dengan dimoderatori oleh Ibu Delma, Kabag Humas Dirjen AHU Kemenkumham RI, Ibu Martha mengupas tuntas tentang peran orangtua di era milenial, sekaligus berbagi tips dalam pengasuhan anak. Kesimpulan dari materi yang disampaikan ibu Martha Simanjuntak bahwa orang tua harus memahami perilaku anak di era saat ini, terlebih dengan perkembangan teknologi (era digital). Pergaulan di dunia maya harus diimbangi dengan peran orang tua di dunia nyata. Orang tua arus membuka komunikasi dan memberikan keleluasaan dengan batasan berdasarkan nilai-nilai keluarga.



Diskusi semakin seru dengan adanya berbagi testimoni dari peserta yang hadir, baik sebagai bapak maupun ibu dalam mengasuh anak di era digital. Diskusi yang menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi para orangtua dalam mengasuh anak serta ssi pertanyaan yang kebanyakan adala curhatan para ibu terkait pengasuhan anak di era digital.



Usai diskusi, berlanjut dengan sesi peragaan busana batik hasil rancangan Riana Kesuma, yang diperagakan oleh para staff Dirjen AHU Kemenkumham RI. Suasana semakin meriah, dengan hadirnya para staff yang tampil sebagai model busana batik.



Spirit Kartini yang tertuang dalam renungan puisi dan diskusi, maka kini saatnya kita dapat mengaplikasikan diri sebagai orangtua dalam membimbing dan mengarahkan anak menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi, mandiri, berdikari dan mencintai tanah air Indonesia sebagai wujud sejatinya diri dalam pengabdian kepada negari dan sesama di bumi pertiwi.    

0 komentar:

Posting Komentar