Selasa, 18 April 2017

Hatice; Kolaborasi Lima Pengusaha Perempuan dalam Bisnis Fashion

Bisnis fashion terus berkembang. Sekarang ini, kreativitas dan karya fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang diri seseorang bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah bahan penilaian awal seseorang. 


Fashion ini sebagai cara untuk mengekspresikan diri seseorang sesungguhnya bukanlah hal baru, karena jauh sebelum zaman modern seperti sekarang, dunia fashion sudah  dilakukan. Kita bisa melihatnya di museum-museum sejarah atau pada relief-relief candi. Pada zaman itu, pakaian dan perhiasan-perhiasan yang digunakan berasal dari kerang, manik-manik, batu-batu alam, hingga emas dijadikan sebagai pelengkap penting penampilan seseorang.

Jumat, 7 April 2017, bertempat di Elliotti Residence, Jakarta Selatan, telah berlangsung grand launching Hatice Boutiqe. Bisnis fashion yang dikembangkan oleh lima pengusaha perempuan sukses pada bidangnya, kini hadir dalam kolaborasi fashion dengan membawa ciri khas masing-masing. Kelima pengusaha tersebut adalah Rustini Muhaimin Iskandar, Shohibah Rohmah Nahrowi, Mirawati Basri, Tia Lukman Tanjung, dan Maya Miranda Ambarsari.


Di bawah bendera usaha Hatice Boutiqe, para pengusaha ini menghadirkan koleksi busana ready to wear dan selalu up to date dalam konsep butik sehingga koleksi yang dikeluarkan bersifat limited editon. Hatice itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti Khadijah, istri Nabi Muhammad.




Maya Miranda Ambarsari memaparkan, bahwa Hatice itu Khadijah, istri Nabi Muhammad Saw. Beliau juga saudagar perempuan yang menjadi salah satu contoh perempuan Islam yang menjadi bisnis dengan lillahi ta’ala karena Allah. Bukan hanya semata-mata karena uang, tapi lillahi ta’ala.

Membangun bisnis fashion perempuan ini tidak lepas dari kecintaan para pengusaha ini terhadap fashion. Dalam hal ini, dalam membuat barang, bukan lagi sekedar fungsi semata yang berbicara, tetapi juga bagaimana barang produksinya bisa merefleksikan kepribadian si pemakai.



Tidak berlebihan bila Hatice Boutiqe memiliki tagline, “I am the fashion,” yang mengartikan bahwa perempuan harus berani menunjukkan jati dirinya dengan setiap pakaian yang dikenakannya.

Gaya hidup menjadi sesuatu yang penting. Bisa dikatakan bahwa semua manusia adalah performer. Setiap orang diminta untuk bisa memainkan dan mengontrol peranan mereka sendiri. Dengan gaya, seseorang bisa menunjukkan siapa dirinya. Maka, Hatice siap menghadirkan beragam busana yang dapat menjadi trendsetter fashion terkini.

Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Hatice Boutiqe bukan hanya mengeluarkan koleksi busana yang dikreasi sendiri oleh para pemiliknya, Hatice Boutiqe pun memfasilitasi para UKM di bidang fashion yang ingin memasarkan produknya melalui Hatice Boutiqe. Dalam hal ini, Maya Miranda menekankan bahwa kami ingin bisnis yang dijalankan selalu berangkat karena Allah.

Untuk metode penjualan, Hatice Boutiqe melakukan dua cara, yaitu  offline dan online. Untuk offline, ada dua gerai, yakni di Kemang dan Pondok Indah. Secara online, Hatice pun memiliki website untuk system penujualan, pada www.haticeboutique.com. Bukan hanya itu, Hatice Beotique pun aktif mengikuti pameran-pameran fashion di dalam dan luar negeri.

Setiap bulan, Hatice Boutiqe meluncurkan 100-200 item baru. Terdapat 700 item kolek Hatice Boutique, ada baju muslimah, dress, kemeja, blouse, outer, hijab hingga kasesoris, dengan harga yang dibandrol mulai dari Rp.100.000. Mirawati Basri sebutkan bahwa ketika masuk dalam pasar luar online, tentu akan memperluas jangkauan pembeli, tidak terbatas hanya di Jakarta saja tetapi hingga ke seluruh daerah, bahkan negara. Banyak promo menarik yang kami berikan untuk penjualan melalui website.


Grand launching ini juga sekaligus sebagai perayaan ulang tahun Shohibah Rohmah dan Mirawati Basri. Maka, menjadi hal menarik dalam kolaborasi lima perempuan pengusaha ini dalam bisnis fashion.

Bila kita telusuri, kelima perempuan pengusaha tersebut, yaitu Rustini Muhaimin Iskandar, istri Ketua Umum DPP PKB telah lama aktif dalam mengembangkan bisnis fashion. Begitu pula dengan Shohibah Rohmah, yang disapa Obib, istri Mentri Pemudan dan Olahraga, Imam Nahrowi,  telah mengembangkan brand sendiri dalam bisnis fashion dengan nama Hikmat.


Mirawati Basri, pengusaha perempuan di bidang IT, di bawah bendera Asiatech Integrasi ini kerap meraih penghargaan. Ada Tia Lukman Tanjung, pengusaha di bidang kuliner, IT dan property ini turut bergabung dengan Hitace Boutique. Terdapat juga pengusaha perempuan yang bergerak di bidang property, pertambangan dan kecantikan, yaitu Maya Miranda Ambarsari. Perempuan yang pernah hmeraih enghargaan The Best Women Entrepreneurs 2017 kategori multi business founder ini memiliki CSR dalam bidang pendidikan, yaitu Rumah Belajar Miranda.  
Dalam perkembangannya, dunia fashion, seperti baju dan aksesori yang dikenakan bukan hanya sekedar penutup tubuh dan hiasan, tetapi lebih dari itu, telah menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi.

0 komentar:

Posting Komentar