Berikut
adalah cerita pengalaman liburan dari salah pemenang kompetisi menulis IWITA
“Abadikan Saat Indah”
-capture the
moment, the value of experience and the best way to see the beauty of Indonesia-
Bernama
Cahyanto dengan judul tulisan Telaga Ranjeng, Keindahan yang Masih Tersembunyi
Telaga
Ranjeng, Keindahan yang Masih Tersembunyi
Sebagai warga negara Indonesia
sudah sepatutnya kita bersyukur atas karunia Tuhan akan keindahan alam
Indonesia. Mulai dari lautan, pantai, pegunungan, danau dan lain sebagainya.
Namun belum semua potensi kendahan alam negara kita dikembangkan menjadi suatu
objek wisata. Salah satunya adalah telaga Ranjeng atau biasa orang menyebutnya
Telaga Renjeng.
Gambar: Keindahan Telaga Ranjeng
Telaga Ranjeng merupakan suatu
cagar alam yang terletak di kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Cagar alam yang memiliki luas sekitar 48,5 Ha ini berada di ketinggian
sekitar 1000 mdpl. Kawasan yang berada dibawah pengelolan pihak Perhutani ini
terdiri dari sebuah telaga yang dikelilingi hutan pinus. Udara dikawasan ini
masih segar, karena berada dipegunungan yang belum banyak tercemar polusi.
Gambar: Papan Informasi tentang Telaga Ranjeng
Kawasan cagar alam ini sudah ada
sejak tahun 1925, tepatnya berdasarkan SK Gubernur Belanda No. 25 tanggal 11
januari 1925. Namun sayang sekali, walaupun sudah berusia sangat lama, objek
wisata potensial ini nampak tidak terawat. Ini terlihat dari beberapa fasilitas
umum yang minim keberadaannya bahkan tidak ada. Misalnya saja untuk tempat
sampah, sangat sedikit tempat sampah yang disediakan dilokasi ini. Tak heran
banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Toilet yang layak juga masih
belum tersedia di lokasi ini.
Untuk menikmati pemandangan dari
bibir telaga pengunjung juga harus ekstra hati-hati. Pasalnya bibir telaga
bukan dari tanah atau bebatuan, melainkan semak-semak. Jika tidak hati-hati,
bisa saja pengunjung terperosok. Pengunjung yang memakai sepatu juga harus
melepas sepatunya, jika tidak akan basah karena lokasi bibir telaga yang becek.
Di dalam telaga sendiri terdapat
banyak sekali ikan. Pengunjung bisa memberi makan ikan-ikan tersebut dengan
makanan yang dijajakan oleh penjual di sekitar telaga. Ada mitos yang
berkembang dikalangan masyarakat yang mengatakan bahwa ikan-ikan di telaga ini
tidak boleh di ambil atau dibawa pulang. Jika mitos ini dilanggar, maka
pelakunya akan mengalami sakit.
Akses menuju lokasi juga masih lumayan sulit. Jalan dari kota kecamatan masih banyak yang rusak dengan beberapa tanjakan curam dan berkelok.. Angkutan umum yang beroperasi juga hanya mobil bak terbuka. Namun semua perjuangan untuk mencapai lokasi akan terobati dengan indahnya pemandangan disekitar. Selain pemandangan telaga, pengunjung juga akan dimanjakan dengan pemandangan kebun-kebun sayuran milik petani yang terhampar luas.
Akses menuju lokasi juga masih lumayan sulit. Jalan dari kota kecamatan masih banyak yang rusak dengan beberapa tanjakan curam dan berkelok.. Angkutan umum yang beroperasi juga hanya mobil bak terbuka. Namun semua perjuangan untuk mencapai lokasi akan terobati dengan indahnya pemandangan disekitar. Selain pemandangan telaga, pengunjung juga akan dimanjakan dengan pemandangan kebun-kebun sayuran milik petani yang terhampar luas.
Sayuran seperti kol, tomat, labu siam, wortel tumbuh subur didaerah ini. Tentu saja pemandangan ini sangat cocok bagi anda yang selama ini melakukan rutinitas di kota besar yang sumpek dengan kemacetan dan polusi, atau berlama-lama duduk didepan komputer. Bisa juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak untuk mengenal pertanian dan tanaman.
Jika objek wisata ini dikelola dengan baik, misalnya dengan menambah fasilitas di telaga, seperti taman dan tempat duduk. Mungkin objek wisata ini bisa menjadi aset yang membanggakan bagi masyarakat sekitar.
Selain Telaga Ranjeng, di kawasan ini
ada objek wisata lain, yaitu Agrowisata Kaligua (kebun teh), Gua Jepang, Mata
air Abadi Tuk Bening.
Penulis : Cahyanto
0 komentar:
Posting Komentar