Kuala Lumpur, 23,24 dan
25 Februari 2016 di Gedung Malaysian Global Innovation & Creativity Centre
terlaksana Asean Work-Life Balance
Conference yang dihadiri oleh pembicara dan partisipan dari sepuluh negara
Asean. Diantaranya, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei, Thailand,
Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Laos. Semua berbaur dan saling memberikan ide,
opini serta bertukar wawasan tentang pentingnya mengatur waktu agar tercipta
keseimbangan antara bekerja dan kehidupan di lingkungan serta keluarga.
Dalam acara ini,
melibatkan beberapa tokoh dari masing-masing negara juga, misalnya Ibu Shinta
Nuriyah dari Indonesia, yang didaulat sebagai First Lady dari Indonesia. Profesor Kalmorat Intaratat dari
Thailand, aktivis sekaligus penggiat kemanusiaan yang punya usaha konsultan
untuk pengembangan teknologi serta kemampuan manajemen. Dan masih banyak lagi.
Martha Simanjuntak, Founder IWITA |
Iwita ikut ambil bagian
dalam acara ini, Martha Simanjuntak, pendiri IWITA yang memberikan presentasi
tentang kondisi pemahaman TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) di
Indonesia secara umum dan bagaimana kondisi perempuan pengguna TIK serta memaparkan
program-program Iwita sebagai wadah edukasi bagi para perempuan di Indonesia
yang ingin memberdayakan diri dengan menggunakan fasilitas teknologi dan
internet yang terintegrasi dengan kemampuan-kemampuan lainnya.
Pemaparan materi yang
disampaikan Martha Simanjuntak pada sesi Women
Empowemnernt Track dengan mengusung tema ‘Striking the Right Balance between Woman and ICT’ menuai banyak
respon positif dan berbagai pertanyaan dari peserta yang hadir. Antusiasme ini
disambut dengan baik karena inilah kesempatan untuk menunjukkan kondisi
teknologi tepat guna yang sedang diterapkan di beberapa kota besar Indonesia.
Bahkan hubungannya dengan keseimbangan gaya hidup antara bekerja dan kehidupan
di rumah, sangat relevan bahasannya. Karena mayoritas perempuan Indonesia
memanfaatkan internet untuk mendekatkan hubungan keluarga selain untuk
penunjang wirausaha.
Dalam materi yang
disampaikan Martha, sesuai dengan data bahwa pengguna internet di Indonesia
sebanyak 88,1 Juta penduduk (sumber: APJII, 2015) dan menduduki peringkat ke 4
terbesar di Asia. Di mana penggunanya mayoritas adalah perempuan. Maka Iwita
berperan besar dalam mengarahkan kemampuan berteknologi agar tepat guna bagi
warga Indonesia umumnya dan kaum perempuan khususnya. Dalam kegiatan ini IWITA juga menggandeng salah satu team, Ani Berta yang memberikan cerita sukses bagaimana memanfaatkan internet untuk produktifitas pribadi dan peningkatan ekonomi keluarga melalui tulisan.
Ani Berta, Head of Promotion and Partnership IWITA |
Visi yang sama, diungkapkan
Wanda Gabai, sebagai pemberi materi yang berasal dari Thailand dimana
institusinya juga sedang gencar memberdayakan perempuan di pelosok yang tak terjangkau
oleh internet atau fasilitas lainnya. Dengan cara memberikan edukasi teknologi
yang berkelanjutan dan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pemerataan
dalam pemberdayaan perempuan di negaranya.
Rangkaian Asean Work-Life Balance ini memberikan
banyak insight dalam berbagai bidang
kehidupan secara umum. Dari apa yang ditangkap selama tiga hari konperensi,
bahasan diulas sesuai dengan bidang yang berhubungan dengan sosial, ekonomi,
agama, gaya hidup dan kawula muda. Semuanya mengerucut pada pandangan bahwa
siapa pun dan apa pun profesinya, harus bisa menyelaraskan dengan kehidupan
pribadi yang diharapkan terjalin harmonis baik dengan keluarga, tetangga,
teman, saudara bahkan lingkungan kerja.
Dari semua elemen
keseimbangan yang dapat dilakukan tersebut diharapkan setiap individu dapat
melahirkan karya berkualitas dan menjadi lebih produktif dan tetap menjadi
pribadi yang dekat dengan individu lain.
Penulis: Ani Berta
Editor: IWITA
0 komentar:
Posting Komentar