Bisnis fashion terus berkembang. Sekarang ini, kreativitas dan karya fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan
dari penampilan dan gaya keseharian. Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang
diri seseorang bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah
bahan penilaian awal seseorang.
Fashion ini sebagai cara untuk mengekspresikan
diri seseorang sesungguhnya bukanlah hal baru, karena jauh sebelum zaman modern
seperti sekarang, dunia fashion sudah dilakukan. Kita bisa melihatnya di museum-museum
sejarah atau pada relief-relief candi. Pada zaman itu, pakaian dan perhiasan-perhiasan
yang digunakan berasal dari kerang, manik-manik, batu-batu alam, hingga emas dijadikan
sebagai pelengkap penting penampilan seseorang.
Jumat, 7 April 2017, bertempat di Elliotti Residence, Jakarta Selatan, telah berlangsung grand launching Hatice Boutiqe. Bisnis fashion yang dikembangkan oleh lima pengusaha perempuan sukses pada bidangnya, kini hadir dalam kolaborasi fashion dengan membawa ciri khas masing-masing. Kelima pengusaha tersebut adalah Rustini Muhaimin Iskandar, Shohibah Rohmah Nahrowi, Mirawati Basri, Tia Lukman Tanjung, dan Maya Miranda Ambarsari.
Di bawah bendera usaha Hatice Boutiqe, para pengusaha ini menghadirkan koleksi busana ready to wear dan selalu up to date dalam konsep butik sehingga koleksi yang dikeluarkan bersifat limited editon. Hatice itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti Khadijah, istri Nabi Muhammad.
Membangun
bisnis fashion perempuan ini tidak lepas dari kecintaan para pengusaha ini
terhadap fashion. Dalam hal ini, dalam membuat barang, bukan lagi sekedar fungsi
semata yang berbicara, tetapi juga bagaimana barang produksinya bisa merefleksikan
kepribadian si pemakai.
Tidak berlebihan bila Hatice Boutiqe memiliki
tagline, “I am the fashion,” yang mengartikan bahwa perempuan harus berani
menunjukkan jati dirinya dengan setiap pakaian yang dikenakannya.
Gaya hidup menjadi sesuatu yang penting. Bisa
dikatakan bahwa semua manusia adalah performer.
Setiap orang diminta untuk bisa memainkan dan mengontrol peranan mereka sendiri.
Dengan gaya, seseorang bisa menunjukkan siapa dirinya. Maka, Hatice siap
menghadirkan beragam busana yang dapat menjadi trendsetter fashion terkini.
Di
era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Hatice Boutiqe bukan hanya mengeluarkan
koleksi busana yang dikreasi sendiri oleh para pemiliknya, Hatice Boutiqe pun
memfasilitasi para UKM di bidang fashion yang ingin memasarkan produknya
melalui Hatice Boutiqe. Dalam hal ini, Maya Miranda menekankan bahwa kami ingin
bisnis yang dijalankan selalu berangkat karena Allah.
Untuk
metode penjualan, Hatice Boutiqe melakukan dua cara, yaitu offline dan online. Untuk offline, ada dua
gerai, yakni di Kemang dan Pondok Indah. Secara online, Hatice pun memiliki
website untuk system penujualan, pada www.haticeboutique.com. Bukan
hanya itu, Hatice Beotique pun aktif mengikuti pameran-pameran fashion di dalam
dan luar negeri.
Setiap
bulan, Hatice Boutiqe meluncurkan 100-200 item baru. Terdapat 700 item kolek
Hatice Boutique, ada baju muslimah, dress, kemeja, blouse, outer, hijab hingga
kasesoris, dengan harga yang dibandrol mulai dari Rp.100.000. Mirawati Basri
sebutkan bahwa ketika masuk dalam pasar luar online, tentu akan memperluas
jangkauan pembeli, tidak terbatas hanya di Jakarta saja tetapi hingga ke
seluruh daerah, bahkan negara. Banyak promo menarik yang kami berikan untuk
penjualan melalui website.
Grand
launching ini juga sekaligus sebagai perayaan ulang tahun Shohibah Rohmah dan Mirawati
Basri. Maka, menjadi hal menarik dalam kolaborasi lima perempuan pengusaha ini
dalam bisnis fashion.
Bila
kita telusuri, kelima perempuan pengusaha tersebut, yaitu Rustini Muhaimin
Iskandar, istri Ketua Umum DPP PKB telah lama aktif dalam mengembangkan bisnis
fashion. Begitu pula dengan Shohibah Rohmah, yang disapa Obib, istri Mentri
Pemudan dan Olahraga, Imam Nahrowi,
telah mengembangkan brand sendiri dalam bisnis fashion dengan nama
Hikmat.
Mirawati
Basri, pengusaha perempuan di bidang IT, di bawah bendera Asiatech Integrasi
ini kerap meraih penghargaan. Ada Tia Lukman Tanjung, pengusaha di bidang
kuliner, IT dan property ini turut bergabung dengan Hitace Boutique. Terdapat
juga pengusaha perempuan yang bergerak di bidang property, pertambangan dan
kecantikan, yaitu Maya Miranda Ambarsari. Perempuan yang pernah hmeraih
enghargaan The Best Women Entrepreneurs 2017 kategori multi business founder
ini memiliki CSR dalam bidang pendidikan, yaitu Rumah Belajar Miranda.
Dalam perkembangannya, dunia fashion, seperti baju
dan aksesori yang dikenakan bukan hanya sekedar penutup tubuh dan hiasan, tetapi
lebih dari itu, telah menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan
identitas pribadi.
0 komentar:
Posting Komentar