Ibu
kita Kartini
Pendekar
bangsa
Pendekar
kaum ibu
Se-Indonesia
(Ibu Kita Kartini-W.R.Soepratman)
Penggalan lirik lagu yang diciptakan
oleh W.R. Soepratman yang mengingatkan kita bahwa Kartini adalah sosok
perempuan yang peduli dan memiliki kesadaran akan kehidupan masyarakat
sekitarnya, terutama perempuan. Kartini pun memilih jalur pendidikan dalam
berbagi, karena Kartini memahami bahwa perempuan dikodratkan menjadi ibu, dan
ibu merupakan pendidik pertama untuk tiap manusia.
Sosok Kartini menjadi inspirasi dalam
perjalanannya dalam peduli dan berbagi. Spirit Kartini akan selalu hadir pada
setiap zamannya, termasuk di era milenial sekarang ini. Generasi muda masa kini
yang rentan usia antara 15-34 tahun. Generasi millennial sendiri sebagai
terminology yang banyak diperbincangkan pada saat ini. Lalu, bagaimana peran
orangtua dalam menghadapi generasi milenial?
Rabu, 26 April 2017, Dharma Wanita Pusat, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenang dan memperingati
Hari Kartini dengan mengusung tema, “Peran Orangtua dalam Menghadapi Perubahan
pada Generasi Milenial. Bertempat di Gedung AHU Kemenkumham RI, hadir para Dharma
Wanita
dan pejabat Dirjen AHU dan jajaran staff Kemenkumham turut bersama-sama dalam peduli
dan berbagi inspirasi dalam mengasuh anak di era milenial.
Kartini sosok pahlawan perempuan yang
inspiratif. Pada dasarnya perempuan memiliki peranan yang sangat penting.
Perempuan menjadi tonggak generasi muda, penerus bangsa. Demikian kata Freddy
Harris, Dirjen AHU Kemekumham RI. Lebih lanjut lagi, Pak Freddy mengungkapkan
perempuan dalam bait-bait sajak yang sangat indah.
Bukan hanya itu, Ibu Meidia Sari, Ketua
Dharma Wanita Dirjen AHU Kemekumham RI, istri Bapak
Freddy Harris, mengungkapkan makna perempuan dengan lantunan puisi
yang indah. Dilanjut dengan puisi perempuan oleh staff Dirjen AHU.
Pemaknaan perempuan di era milenial pun
dipaparkan oleh Ibu Martha Simanjuntak, Ketua Umum Indonesian Women IT
Awareness (IWITA). Dengan dimoderatori oleh Ibu Delma, Kabag Humas Dirjen AHU
Kemenkumham RI, Ibu Martha mengupas tuntas tentang peran orangtua di era
milenial, sekaligus berbagi tips dalam pengasuhan anak. Kesimpulan dari materi yang disampaikan ibu Martha Simanjuntak bahwa orang
tua harus memahami perilaku anak di era saat ini, terlebih dengan perkembangan
teknologi (era digital). Pergaulan di dunia maya harus diimbangi dengan peran
orang tua di dunia nyata. Orang tua arus membuka komunikasi dan memberikan
keleluasaan dengan batasan berdasarkan nilai-nilai keluarga.
Diskusi semakin seru dengan adanya
berbagi testimoni dari peserta yang hadir, baik sebagai bapak maupun ibu dalam
mengasuh anak di era digital. Diskusi yang menjadi tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi para orangtua dalam mengasuh anak serta ssi pertanyaan yang kebanyakan adala curhatan para ibu terkait
pengasuhan anak di era digital.
Usai diskusi, berlanjut dengan sesi
peragaan busana batik hasil rancangan Riana Kesuma, yang diperagakan oleh para
staff Dirjen AHU Kemenkumham RI. Suasana semakin meriah, dengan hadirnya para
staff yang tampil sebagai model busana batik.
Spirit Kartini yang tertuang dalam
renungan puisi dan diskusi, maka kini saatnya kita dapat mengaplikasikan diri
sebagai orangtua dalam membimbing dan mengarahkan anak menjadi generasi penerus
bangsa yang berbudi, mandiri, berdikari dan mencintai tanah air Indonesia
sebagai wujud sejatinya diri dalam pengabdian kepada negari dan sesama di bumi
pertiwi.
0 komentar:
Posting Komentar