Sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi manfaat. Demikian kata Maya
Miranda Ambarsari, perempuan pengusaha yang bergerak di multi usaha. Untuk
menjadi seseorang yang memiliki prinsip hidup seperti itu, maka bisa dilihat
pada suatu proses perjalanan hidup yang menjadi inspirasi bagi para perempuan
lainnya.
Setiap kehidupan memiliki problematikanya, tetapi bagaimana seseorang
bisa survive dan sukses, ada tahapan tertentu yang bisa kita jadikan sebagai
cermin atau inspirasi sehingga mengambil hikmah dari motivasi diri atau
semangat hidup yang dimiliki oleh Maya Miranda Ambarsari.
Keunikan Perempuan
Indonesia
Setiap perempuan adalah unik. Keunikan yang berpadu dengan
setiap makhluk lainnya sehingga menggelombang pada setiap diri perempuan
Indonesia. Salah satu keunikan itu terdapat pada Maya Miranda Ambarsari. Perempuan
Indonesia yang menjalankan hidupnya dengan penuh totalitas, termasuk dalam
memberi dan berbagi kasih, maka ia memberinya dengan totalitas dan
sebaik-baiknya pemberian.
Sebagai perempuan Indonesia, Maya mengangggap kaumnya
tangguh. Maya bangga bagaimana perempuan Indonesia mampu melaksanakan
multi tasks, baik
mengurus keluarga maupun bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
Perempuan hebat bukanlah dilihat dari karir, namun perempuan hebat adalah
perempuan yang tahu bagaimana berperan dalam menjalankan hidupnya. Jelas Maya.
Bersyukur
Sukses dalam menjalankan bisnis perusahaan sangat relatif dan
tidak pernah ada titik tertinggi untuk itu. kesuksesan sangat tergantung kepada
kerja keras, kerja pintar, fokus, kesempatan, dan jaringan yang terbentuk
selama seseorang menjalankan kehidupannya.
Maya sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh
Allah kepadanya dan keluarga. Rasa syukur atas apa yang diterima, membuat Maya
panggilan akrabnya sangat berhati-hati atas segala pemberianNya. Justru dengan
melimpahnya rahmat Allah, Maya merasa
harus menjaga agar jangan pernah berbuat keluar “jalur” dan Maya merasa berkewajiban
untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik.
Allah itu Maha Mengetahui dan mempunyai planning terhadap umat-Nya. Sebagai manusia, kita hanya mencari
ridho Allah dengan menjalankan yang semampu dan semaksimal serta yang terbaik dan tentunya berdoa serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi manusia
lainnya.
Hal nyata yang Maya contohkan bagaimana Allah memberikan
kesempatan yang luar biasa sebagai salah satu pemilik perusahaan pertambangan emas yang sudah IPO (PT. Merdeka Copper and Gold
Tbk), perusahaan properti untuk pembangunan hotel dan condotel (PT. Tri Tunggal
Agung Propertindo – Tree Land), guest
house di area-area elit (Elliottii), dan
kegiatan sosial "Rumah Belajar Miranda." Rumah Belajar Miranda
adalah tempat dimana masyarakat umum dapat mengenyam kegiatan pendidikan, baik
itu berupa Majelis Ta'lim Ummul Choir (Kelas Pemula, Kelas Menengah dan Kelas
Mahir), Taman Pendidikan Al qur'an Ummul Choir (TPA Kids, TPA Menengah dan
Ta'lim Qur'an lil Awlad), Kursus Mr.Math (Matematika), English Education
Program (EEP), dan Kursus Calis (Baca Tulis), serta Taman Bacaan dan Media
Library. Semua kegiatan belajar mengajar ini adalah
bersifat Sosial dan Semi sosial. Saat ini ada sekitar kurang lebih 500 orang
yang terlibat kegiatan belajar mengajar.
Namun demikian, Maya menganggap apa yang dilakukan dia
bersama suaminya dan partner bisnisnya hanyalah sebagai mediator untuk dari
Allah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan cara bekerja di perusahaan miliknya.
Menurut Maya, corporate culture yang ditanamkan; antara pemilik, manajemen
dan karyawan adalah satu kesatuan
(unity) dan menerapkan sistem kekeluargaan, hingga bilamana
merupakan bagian keluarga, maka semua
merasa memiliki perusahaan ini,
merasa bahwa “I’m a
part of the family, sehingga sense of belonging nya tinggi.”
Hal tersebut tampak
jelas dengan adanya kehangatan dan tidak
adanya batasan baik secara
status pekerjaan maupun status sosial. Lebih dari itu, niat baik, yaitu berusaha semaksimal mungkin mendekatkan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Dan
dalam hal ini, sebagai pemimpin, Maya wajib menjadi “role model” dengan memberi contoh yang baik, yang
diharapkan berimbas kepada para pekerja di perusahaan.
Semua yang dicapai Maya adalah berkat dukungan kebaikan dan
doa orang tua dan mertua. “Saya beruntung karena kebaikan mereka, saya yang menikmati. Mereka menaburkan benih kebaikan kepada
sesama, sehingga amalnya
dan pahalanya jatuh
kepada saya!
itu yang saya yakini. Lebih dari itu, dukungan suami yang memberikan
kepercayaan, support penuh dan selalu mendampingi, baik suka maupun duka, serta dukungan anak, Muhammad Khalifah, 13 tahun, yang rajin
berdoa dan tidak banyak tuntutan merupakan barokah yang luar biasa bagi saya.”
Seni Menjalankan Bisnis
Maya Miranda Ambarsari, SH., MIB yang tidak
memiliki latar belakang di bidang mining dan pemain baru di bidang property, tetapi hal tersebut tidak membuatnya lantas ciut dan tidak percaya
diri. Kebalikannya,
Maya justru merasa tertantang bidang pekerjaan yang menurut orang lain
“pekerjaan keras dan dunia lelaki”. Maya yang memiliki background sebagai lawyer
dan Master di bidang Internasional Bisnis (MIB) dari Swinburne University of Technology, Melbourne
–Australia, justru terpacu dan tertantang untuk menjalani bisnis tersebut.
Dengan bekerja dan belajar keras, jatuh bangun dalam mengawali
karir merupakan bagian dari perjalanan proses. “Dalam pekerjaan suka-duka dan riak-riak pasti ada.
Tetapi bukankah suka duka itu seni dalam menjalankan bisnis. That’s the art of doing the business, jadi hadapi saja. Namun demikian,
latar belakangnya
sebagai lawyer justru banyak membantu, dan dengan International Businessnya, memudahkan
Maya untuk memahami
dan berhubungan
dengan para pebisnis lainnya. “Yang pasti, pada awal
pendirian dan menjalankan
perusahaan yang
melibatkan hajat hidup orang banyak ini membutuhkan extra kerja keras,
baik itu secara phisiclly , mentally dan tentunya spiritually.
Dalam menerapkan kepemimpinan, Maya berusaha mempedomani
ajaran Nabi Muhammad S.A.W, yaitu seorang pemimpin haruslah bersifat Sidiq,
Amanah, Tabliq, Fatonah.
· Sidiq, kejujuran, kebenaran selalu mendasari
perilakunya sebagai Pemimpin.
· Amanah, kepercayaan yang diembannya tidak akan
dikhianatinya.
· Tablig, keterbukaan menjadi cara Maya memimpin
sehingga bawahan dapat mengetahui dan memahami kemana arah yang dituju
perusahaan ini.
· Fatonah, cerdas, diwujudkan dengan terus menerus
belajar, baik formal maupun non formal.
Sebagai orang yang berdarah suku
Jawa dari garis Bapak, Maya juga menerapkan asas-asas kepemimpinan menurut
filsafat Asta Brata yang mengharuskan seorang pemimpin mewujudkan sifat-sifat
yang dicontohkan oleh 8 (delapan) anasir alam, yaitu api, angin, air, tanah,
matahari, bulan, bintang dan mega. Memberikan kesejahteraan kepada bawahan seperti sifat tanah
sebagai sumber penghidupan, memberi kesejukan seperti sifat mega, berlapang
dada seperti lapang/luasnya lautan, memberi arah seperti sifat bintang dan
lain-lain. Dan sebagai garis Ibunya yang berdarah Bengkulu, maka Maya mempunyai “sense of business”, menerapkan filosofi; berani mengekpresikan apa yang
menurutnya benar, tegas, pantang menyerah, gigih dan ulet dan selalu ber optimis.
Seiring dengan membesarnya
perusahaan dan banyaknya para konsultan ahli yang dipekerjakan untuk bisnisnya,
membuat Maya dapat lebih mengatur waktu untuk kegiatan-kegiatan lainnya, baik
itu untuk urusan keluarga (yang tetap saja menjadi prioritas), terlibat dalam organisasi kewanitaan, juga
aktif dengan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan. Tapi yang jelas, semua itu membuat hidup menjadi penuh makna. Alangkah meruginya bila tidak bisa menikmati keindahan yang telah diberikan oleh
Allah dengan kegiatan-kegiatan positif.
Demikian profil Maya Miranda Ambarsari, semoga bisa menjadi inspirasi
bagi para perempuan Indonesia lainnya.